Minggu, 19 Oktober 2014

cerita gue di sunday morning

minggu pagi di salah satu foodmart...
gue memilih untuk cari internet disini dan gue menemukan satu adegan yang jarang gue lihat. Bagi gue pribadi gue gak pernah mengalaminya... Mereka (ayah, ibu, anak) habis lari-lari pagi dan mereka makan pagi Nasi Padang. Gue berpikir mungkin inilah yang Tuhan ingin gue belajar dari kesedarhanaan mereka. Kebahagiaan gak perlu harus jalan-jalan ke Bali untuk menikmati pantai yang nan eksotis disana. Kebahagiaan gak perlu harus mewah. Merasakan kebahagiaan cukup menikmati dengan sederhana. Kumpul dengan keluarga tercinta atau hanya sekedar ngopi-ngopi cantik, kalau beli kopi mahal bisa diganti dengan ngeteh-ngeteh cantik :) yang penting quality time with family terdekat banyak yang bisa kita lakukan bersama: ngobrol anything, tertawa bersama, bukankah yang paling jarang kita lakukan duduk satu meja tanpa dibarengi gadget tanpa dibarengi dengan ajakan buat kluyuran gak jelas. gue selalu berpikir bahagia itu tentang diri sendiri. yang penting gue happy. gak peduli orang susah atau sedih. hari minggu waktunya bersantai 'me time' gak mau diganggu bla..bla. apa salahnya kita meluangkan waktu untuk mereka (orang-tua) mungkin saja mereka sungkan untuk meminta waktu terbaik kita dari senin-jumat. mereka hanya minta separuh waktu kita itu pun kalau dikalkulasi 10% kira-kira

Gue belajar tentang menghargai hidup gak perlu dengan cara yang WOW.
Keluarga yang kita miliki sudah lebih dari cukup dari apa yang belum pernah kita miliki.

#HappySunday

@audrenalin


Jumat, 17 Oktober 2014

life, sadness, survive



Friday, aku jenuh.

Entah sampai kapan rasa bosan dan sepi akan terus menghantui hidup gue... kekecewaan, tawar hati, ratapan, bla..bla. Gue pikir hidup gue gak seberat pergumulan Habakuk atau Asaf. Tapi kenapa gue mudah menyerah? Gue selama 23 tahun bertahan dalam kesendirian. Cerita-cerita gue di draft blog isinya hanya kesedihan/ kesusahan. Kapan senang ya? Apakah tidak lagi selain itu tadi?
Tidak kah ku melihat kasih Yesus mengalir di hidup ku?
Kata Shemu “ tidak mungkin aku mengalaminya”. Gak mungkin aku mengalami kasih yesus jika aku tak suka membaca firman Tuhan. Buat ku firTu bukan kesukaan, bukan makanan sehari-hari, bukan minuman saat kehausan. Aku harus piee???
Aku ingat di renungan santapan rohani tanggal 09 Oktober 2014
Menulis “ Apa yang Anda harapkan?”
Apa yang aku harapkan? Jika ku berpikir bahwa dunia ini dimaksudkan untuk menjadi tempat bersenang-senang. Aku akan merasa tidak tahan berada disini; sebaliknya, jika ku menganggap dunia ini sebagai suatu tempat pelatihan dan perbaikan diri, maka rasanya dunia ini tidak jelek-jelek amat.
Alkita mengajarkan sebaliknya yang dunia anggap dunia ini seharusnya bahagia dan bebas dari derita. (kalau menurut aku kesepian itu derita)
Bagi orang percaya, dunia menjadi tempat bagi iman untuk bertumbuh melalui saat-saat yang baik maupun buruk. Yesus bersikap realistis saat Dia menjelaskan apa yang sepatutnya diharapkan dalam hidup. Dia memberi tahu para murid, “ Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku tela mengalahkan dunia” Yohanes 16:33. Dalam berkat maupun derita, kita dapat memiliki damai sejahtera meyakini bahwa Allah merancang beragam peristiwa sesuai kedaulatan dan rencanaNya. Kehadiran Kristus dalam hidup kita akan memampukan kita untuk ‘menguatkan hati’ meski sedang berada di tengah penderitaan.
“ Di tengah berbagai masalah yang melanda hidup, damai sejahtera dapat ditemukan di dalam Yesus.”

@audrenalin

Kamis, 16 Oktober 2014

14 Oktober...



Ada waktu untuk berdiam...
Ada waktu untuk bergerak...
Ada saat-saat ku mampu menyadari kalau diri ini tak berguna, aku kehilangan harapan.
Saat itu pun terjadi ketika usia ku 23 tahun ada banyak hal dan harapan ku tak berjalan sesuai keinginan.
Ketakutan dan kecemasan usia 23 belum punya pacar...
Seorang pernah berkata “ cici kalau umur udah 20 keatas belum punya pacar juga udah lampu kuning.”  Deg
Aku bukan tipe yang mendengarkan orang setelah itu down, melainkan gampang tertekan. (sama aja kelees).
Sampai ku berpikir tentang usia ku yang terus bertambah dewasa aku tak menyadari bahwa aku sudah TUA. Aku bukan lagi anak SMU. Aku masih menganggap aku adalah anak kecil yang masih harus diajarin. Aku tak berpikir dunia ini ibarat deadline.
Aku diam bukan berati tidak menulis, aku menulis diawali dari hal yang ku suka. Apa yang kusukai?
Aku memulai dari mengutip bagian tweet-tweet ya @aMrazing yang Amazing untuk disimak.
Setiap orang punya jalur sukses tersendiri, tapi tak ada salahnya kalau kita punya pikiran “ i wanna be like that somebody” bebas...
Pencapaian apa yang sudah diraih alex waktu umur 23 tahun?
Jadi klo diantara kita umur udah mencapai 23an dan galau kenapa gue gak bisa apa-apa. Dont worry
Pasti nemu ‘passion’ nya kok
Ya salam kenapa hidup gue begini-begini amatnya kagak ada guna,
Pernah ngalamin putus asa maksimal, ngerasa stuck bgt? YES
Ngerasa lagi di terowongan gelap tanpa ada cahaya di ujung sana pernah? YES
Ngerasa gak punya skill, gak punya kemampuan yang bisa dibanggain selain ngelamun pernah? YES
Setiap orang mungkin pernah mengalami fase gelap dalam hidupnya.
Biasanya itu terjadi di umur 20an. Wajar banget
Alex pernah merasa hidup sedemikian rupa dan “ya it happened in my twenties. Merasa helpless wajar it’s phase”. Ucapnya
Yang jadi masalah klo kita tidak berbuat apa-apa...

Kadang butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai di titik rasanya kayak ditampar itu sakit ya tuh disini... #nowplaying
Fase gelap itu namanya ‘quarter life crisis’.
Biasanya kalau udah sumpek bgt dan bete orang akan jadi kreatif, lalu tanya ke diri sendiri “ gue hobinya apa ? gali potensi diri ketemu suka ya bidang apa? Gak perlu fancy kok. Yang penting bermanfaat dan menghasilkan sesuatu. Gue rasa tidak mungkin orang hidup gak punya hobby. Such hobby ya cuma kentut xx)
Dulu alex berpikir “ njir buka toko lagi, jualan lagi, FUCK! I’m so bored”. (YES me too ko)
Gue ngerasa i could be better than this. I know i am not made for this. I so know it.
Berangkat dari pikiran “ gue tahu gue lebih baik dari posisi gue sekarang” lama-lama bisa jadi sugesti positif. Asik Romy rafael kali ah sugesti xx)
Pikiran bahwa suatu hari nanti, somehow , gue pasti bisa lebih dari hari ini, jadi semacam bahan bakar untuk melawan rasa bored. (Y) Agree
Satu lagi
Ngebandingin diri loe sama orang seumuran loe yang udah sukses duluan itu boleh dilakukan, dengan cara yang tepat. (Cakep nii yang gak boleh itu iri dan menjatuhkan)
Ngebandingin diri sama orang seumuran yang lebih sukses terus sirik dan dengki dan mengasihani diri apa yang loe dapat? Yak STRES,
Begitu STRES lalu apa ? Loe mengasihani diri mengganggap dunia ini gak adil, mengganggap dunia ini hanya berpihak pada mereka yang meraihnya segala sesuatu dengan kemudahan.
Apa impact ya buat loe? Nothing.
Sekarang giliran gue ko...
Gue umur 23 tahun ini, gue bukan tipikel orang yang suka inget2 umur berapa tahun ini. Bodo amat hahaha pacar juga belum punya. Dan itu yang jadi masalah disini.
Hingga suatu kali seorang pernah berkata ke gue “ cici kalau udah umur 20 an bagi perempuan sudah harus berhati-hati udah lampu kuning. Trus klo udah umur 24 keatas belum dapet pacar kapan mau pacarannya ntr gak kawin-kawin”. DEG *nelen ludah sedalam-dalamnya
Sampai sebegitunya tanggapan miring orang tentang umur seorang perempuan yang menjomblo.
Lalu gue jawabnya gimana? *COOL* Ya pura-pura kaget aja “ oh ya gitu ya, masih aman setahun lagi lah cari yang pas”. *nyengir*padahal dalem hati mikirin.
And then waktu berlalu sampai tahun ini sudah mau habis, waktu gue cari pendamping udah mepet nii. Gue baca tl ya alex yang kayaknya cocok sama hidup gue nii. Kok dia sebut-sebut 23 tahun. Gue udah umur 23 tahun ngejomblo. Tapi gue lebih baik dari Alex. Kok bisa?
Yak gue pikir, Tuhan kasih dan adil... Saat kita merasa hidup kita buruk, ada orang lain yang hidupnya lebih buruk dari kita. Gue di umur 23 tahun gak dagang. Gak harus nimbang-nimbang gula kayak ko Alex.  (dagang apa sii gula bukan si ko?) (dan gak bermaksud dagang itu buruk ya ko.)
Cuma gue beranggapan hidup gue bisa dikatakan better klo dilihat gue gak sesusah Alex harus  cari duit dengan berdagang. Toh dengan penghasilan gue menjadi guru pembantu di salah satu TK di Karawang tidak membuat gue lebih kaya secara materi. Tapi setidaknya pekerjaan gue lebih baik karena gue rasa sudah menemukan yang dinamakan ‘ passion ‘ . That’s true


Entah gue berapa tahun menemukan passion itu. Atau mungkin bisa dibilang ‘ calling’
Apa pernah kau berpikir akan menghabiskan masa muda mu untuk mengurusi anak orang-lain?
Pernah ? YES it happened to me. And i’m really gratefull heart for that.
Meski berat badan gue turun. Kurus kurus yes xx) Gak jadi masalah. Gue memank dasarnya seneng anak kecil tapi jangan dipikir jadi guru TK itu mudah yaa... apalagi gue dikelas anak umur 3tahun (PAUD istilah sekarang mah).
Mereka adalah anak-anak usia dini yang ditangan gue ini akan menjadi seperti apa kelak tergantung gue? Mereka dibentuk dari usia dini. Dan ditangan gue ini akan menghasilkan anak yang unggul secara iman dan karakter dan knowledge. (panjang laah gue cerita mah)
Intinya gue sangat bersyukur bisa ikut melayani juga karena ini sekolah Kristen namanya juga TK IMAN.
Akhir nya... dengan harapan yang kita miliki... kita masih ada kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang ada dukacita pasti ada, tapi selalu ada kekuataan baru asalkan kita tidak mengeluh dan selalu mengucap syukur.
Sekian dari @audrenalin

Diposting tanggal 16 Oktober 2014

Minggu, 12 Oktober 2014

God is so good



Sunday morning 12 Oktober 2014

Aku ikut kebaktian umum kesatu. I felt blessed. Aku merasa berkat yang kuterima lebih dari sekedar aku jogging di pagi hari. Pdt. Arthur Lin salah satu dari tiga hamba Tuhan yang aku favorit.
Di ambil dari mazmur Asaf 73
Indah banget... *very touching*

Ada yang tidak beres dalam hidup mu?
Pernah kau merasa kecewa atas hidup ini. Pernah kau merasa dunia ini sangat tidak adil?
Pernahkah kau merasa mengeluh sampai kau marah pada Tuhan atas dunia ini kenapa mereka yang hidup ya tidak lebih jujur dari kita hidupnya makmur. Kenapa mereka (baca orang fasik) hidupnya lebih baik bisa mendapatkan apa yang mereka mau dengan mudah. Bagaimana dengan kita?
Bagaimana dengan saya?
Pernah ku merasa kekecewaan yang mendalam, kepahitan, aku ragu aku khawatir aku takut.
Mari kita lihat faktanya yang pertama : Aku melihat ketidakadilan disini. Aku melihat dunia dengan hidup orang lain yang lebih baik sementara aku susah terus. Seolah Tuhan senang melihat aku meratap. Aku merancang kehidupan ku sesuai dengan aturan ku, aku tidak melihat dari sudut pandang Tuhan. Aku yang mengontrol Tuhan. Aku ingin Ia menjadikan apa yang aku mau.
Sulit sekali bagi ku untuk menerima kenyataan. Sulit sekali bagi ku melihat kedaulatan Tuhan dalam ketidakadilan dunia. Banyak orang yang tidak mampu bertahan lalu meninggalkan Tuhan. Aku pun demikian, kadang aku merasa putus asa yang mendalam aku gak mau lagi pergi ibadah. Apa yang aku lewati tiap-tiap hari seolah-olah Tuhan tidak becus, Tuhan tidak segera menolong ku untuk angkat ku tempat yang aman. Di ayat 21 Asaf berkata : “ Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggang ku menusuk-nusuk. Aku dungu dan tidak mengerti.”
Sama aku gak mengerti dengan cara kerja Tuhan. Kita memank tak mampu menyelami Ia yang Unlimited. Hingga ku temukan ada satu cara untuk mengatasinya hanya diam dan tinggal di kaki Tuhan, aku merasa Tuhan Baik. Yes His so good. Coba kita lihat di ayat berikutnya yang ke 23 : “Tetapi aku tetap di dekat-Mu Engkau memegang tangan kananku.... Dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.”
“Tetapi aku, aku suka dekat pada Mu.” Apakah begitu ? Apakah kali ini aku merasakan hal yang sama seperti di ayat berikutnya...

Faktanya yang kedua mengatakan : Semua keketiran yang membelenggu pikiran kita tidak akan pernah berhenti sampai kau temukan fokus hidup. Pertanyaan semua yang dipertanyakan Asaf di ayat-ayat awal akan berakhir saat kita fokus pada sudut pandang Allah.
Seperti ilustrasi begini;  Saat negara Indonesia melakukan pemilu presiden tahun ini,  at least  Jokowi terpilih sebagai Presiden hasil pilihan rakyat Indonesia. Kita yang notabene orang kristen sangat happy karena apa karena Pa Jokowi adalah satu-satunya calon yang kelakuan bersih dibandingkan lawan ya, track record Pa Jokowi juga baik daripada lawan ya (oke kita tidak bicarakan lawan). Pa Jokowi datang dengan memberikan rakyat harapan bahwa Indonesia bisa menjadi Negara yang lebih baik dari pemerintah sebelumnya. Namun singkat cerita setelah pemilihan kepala daerah yang katanya ditentukan oleh DPR (dengan kata lain Pemilihan tidak langsung) hak kita sebagai rakyat untuk memilih dicabut. Kita tidak bisa lagi ikut serta dalam pemilihan wakil rakyat, DPR saat ini sudah dikuasai oleh KMP mereka adalah orang-orangnya lawan Pa Jokowi, sampai ada isu negative
“kita akan menghack semua akses kepemerintahan presiden terpilih ini.” Sangat ironis bukan? Sangat tidak adil bukan? Saat negara Indonesia yang seharusnya bisa makmur, di tangan orang yang tepat. Kenapa jadi begini?
Apa yang Indonesia miliki semua ada, barang timah, emas, minyak bumi, kekayaan bahari, dengan budaya yang beragam dan lain-lain. Negara kita sangat kaya. Namun sayangnya banyak rakyat Indonesia yang hidup tidak layak bahkan hidup di bawah garis kemiskinan. Kenapa ?

Setiap pertanyaan kenapa bisa diakhiri dengan kata cukup menurut ku.
Cukuplah kita memandang bahwa dunia ini tidak adil, bahwa semua orang pun tahu di dunia ini tidak ada yang namanya keadilan. Saat kasih dan keadilan tidak lagi berjalan beriringan.

Mungkin saja kita bisa bertanya pada mereka (baca orang fasik) hidupnya lebih oke. Tapi tidak tahukah kita bahwa mereka bisa jatuh dan tak dapat bangkit lagi. Berbeda dengan kita yang sedang ditempa dan ditempa menjadikan kita kuat dan semakin kuat. Tuhan mengijinkan saudara dan saya mengalami hal buruk bukan tanpa tujuan. Seperti kata Yakobus 1 : 2 “ Saudara-saudara ku anggaplah sebagai kebahagian apabila kita mengalami berbagai-bagai pencobaan.”
Saat keadaan tidak lagi berjalan seperti yang kita mau. Kalau kita tetap tinggal di dalam Ia, mau tunduk di dalam kedaulatanNya. Mau taat melakukan bagian yang sudah dipercayakan bagi kita, meskipun dunia ini tidak adil. Mau kah kita untuk tetap percaya ? Mau kah kita untuk tetap mempercayakan hidup kita di tangan sang Penjunan ? Mau kah kita untuk tetap mengatakan Tuhan baik dan teramat baik... amin.


Note: aku sangat terharu dengan kata-katanya “ Allah tidak pernah marah saat aku jujur kalau aku ragu,segala ketidakberesan hidup ku, aku serahin ke dalam tangan Mu. I surrender.”

@audrenalin
Diambil dari kotbah Pa Arthur pagi ini.

Happy Sunday! God is good all the time J