Sabtu, 21 Februari 2015

Dear Katrin Praseli

Dear Ci Katrin,
Mungkin saat kau membaca ini, kau sudah tiba di Kota Canberra, atau mungkin sedang dalam perjalanan…
Aku tidak pandai untuk mengucapkan kata-kata perpisahan ‘sampai jumpa , bla…bla…’
Entah kata-kata perpisahan seperti apa yang tepat mewakili perasaan ku saat itu saat kita bertemu setelah berapa tahun dan harus selesai hanya karena aku harus pulang duluan . Aku minta maaf ci karena aku tidak sempat pamit ke cici untuk bilang pulang duluan soale aku harus pergi ke Engku listi di Bekasi LLL
Ci Katrin yang cantik, aku sangat berterima kasih buat waktu, buat perjumpaan yang singkat namun hangat. Yang bisa terulang kembali mungkin saat-saat indah Kau dan Dom di pelaminan kelak  (hehehe… xx)
Terimakasih untuk kadonyaa aku sangat suka, cici tahu aja aku sekarang sudah mulai make-up meski buat keperluan kawinan hahaha… (yey)
Embedded image permalink
#Gift #CNY2015 #Revlon 

Aku berdoa untuk mu May this coming year brings health, happiness, great success, prosperity, and longevity :) amin.



#HappyChineseNewYear2015



Selasa, 17 Februari 2015

Luangkan 5 menit untuk ini.....

Ijinkan ku untuk lima menit mengambil waktu kalian untuk membaca kisah ini.
Kisah yang ditulis dari tangan orang sederhana seperti ku, kisah yang biasa dari orang yang hidupnya penuh sekali tantangan hidup. Aku selalu berpikir untuk bermimpi menjadi seperti orang lain. Aku suka melihat foto-foto instagram mereka, aku melihat mereka hidupnya kok enak, mereka yang hidupnya tanpa kesulitan, hidupnya lengkap serba ada, lantas aku begini-begini aja.


Hidup ku mulai berubah sedikit banyak sejak keluar dari rumah jahanam. Rumah tidak ada kedamaian. *empty feels*
Kau pikir menumpang dirumah memank enak? Harus bangun pagi untuk kerja, harus mau direndahkan untuk disuruh, harus mau diperlakukan seperti pembantu.
Dan semua ini aku alami karena satu alasan. Kebencian

Kemarin baru saja kita merayakan hari kasing sayang.
Cinta is a verb let’s act! Lawan kata dari cinta adalah egois (y). Aku berpikir apakah aku terlalu egois?
Apakah aku mampu mengasihi orang yang telah membuat ku bersusah payah mencari nafkah. Meski aku tahu penghasilan ku tidak seberapa, aku benci dengan kehidupan ku yang sekarang.
Bahkan saat di hari kasih sayang pun aku butuh waktu untuk mengampuninya.

Aku melihat pengorbanan ibu makan malam hanya dengansepotong cumi asin dan nasi putih dikecapin supaya ada rasa, bukan karena gak ada sayur melainkan berkorban untuk aku dan adik supaya bisa makan sayur,karena sayur yang di masak terbatas dan ibu tidak melakukannya bagi dirinya.
Aku tahu Ia kelelahan sendiri dan kebosanan mengurus rumah-tangga, menjelang subuh kami harus beres-beres... melakukan pekerjaan rumah dengan tanpa bersungut-sungut dan ibu melakukannya tulus bukan bagi dirinya sendiri. Sayangnya Ia tak punya uang berlebih untuk membeli pakaian indah. Di lemarinya yang dapat pinjam dari saudara tertata rapi beberapa baju yang telah usang. Ibu berkorban lagi tidak mampu beli baju baru, uang yang dimiliki Ia simpan hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Memank kini kami menumpang di rumah saudara, tapi semua tidak ada yang gratis ada harga yang kami harus bayar.
Semua yang kami alami hanya karena alasan yang sama yaitu Kebencian.







Aku bingung mengartikan arti cinta lewat keluarga ku. Lewat orang-tua ku yang sama sekali tidak menjadi contoh keluarga sakinah nan harmonis. Bagaimana mungkin seorang suami bisa memandang istri sangat hina karena istrinya tidak lagi segar-bugar seperti masa muda dulu, tidak lagi mencintai istri hanya karena penyakit yang diderita istri. Tidak lagi menghargai istri hanya karena tidak bisa melayani lahir dan batin. dimana letak cinta sejati yang katanya Tuhan ijinkan pada setiap insan manusia yang menyatu?
Karena dua orang kepala tidak lagi menjadi dua saat masuk dalam pernikahan yang sakral, mereka akan menjadi satu kepala dalam satu tubuh yang dinamakan Keluarga.
Dimana Tuhan Sang Pemilik isi bumi ini menjadi paling terutama.

Masalahnya ada di siapa? Pantaskah ku dilibatkan dalam kehidupan yang rumit ini?
Mampukah ku untuk tetap bertahan pada keluarga demikian.
Ini hari kelima belas aku keluar dari rumah dari masa tenggang empat puluh hari lamanya.

Dapatkah ku kembali menatap orang yang telah menyeret ku keluar rumah saat hari ke empat puluh satu? Aku ragu.
Dapatkah ku memiliki hati yang lapang untuk mengampuninya? Aku ragu.
Dapatkah ku mempunyai keyakinan bahwa Tuhan bisa, bahwa Tuhan mampu menjadikan ku Indah pada waktunya lewat keluarga ku yang berantakan ini? #questionofmylife

Ada satu hal yang menggelitik pikiran ku sekarang, aku dan adikku mempunyai kekecewaan yang berbeda dan mempunyai padangan masing-masing terhadap ibu. Dapatkah aku tidak mengeluh pada kenyataan hidup yang seperti ini?





@audrenalyn

Kamis, 05 Februari 2015

Unfoget Moment #BFF



Tidak ada satu hal pun di dunia ini terjadi begitu saja tanpa sebuah alasan. Seperti aku yang mengajar di sebuah sekolah kristen. Dan aku sangat bahagia.
Bukan ini yang mau aku cerita. Tapi satu pengalaman buruk yang mau aku bagikan dan bisa diambil makna nya (kalau ada).
Minggu tanggal berapa aku lupa. Tapi kejadian ini gak akan bisa aku lupakan seumur hidup hihi... aku nyasar. Hahaa (b.o.d.o.h) dan sangat nyebelin. Aku bisa apa selain berdoa saat kejadian. Ceritanya dari tol karawang barat ke cikarang aku sudah tahan pipis tapi dasar aku yang ceroboh sepanjang perjalanan aku gak bisa diam dan terus-terusan berbicara, ac mobil pun gak dimatiin. Aku gak bisa tahan pipis, selain gak bisa tahan pipis aku juga gak bisa tahan rindu (halah xx). Lalu mobil pun terus berjalan tanpa mampir ke rest area untuk cari toilet terdekat, karena pada kenyataannya toilet terdekat ada di bekasi. Gilee berapa lama lagi aku harus tahan. Sesuatu hal yang menyakitkan dan tak bisa ditawar-tawar. Saat itu macet pulak. Dan tambah penderitaan aku sudah.
Singkat cerita aku gak tahan lagi dan aku turun di bekasi karena aku sudah tahu toilet terdekat dimana dan aku turun tanpa basa-basi. Gak peduli barang mana yang harus aku bawa. Waktu itu kami sudah masuk tol bekasi dan aku langsung cari toilet di pom bensin dan itu letaknya tidak jauh dengan tol dan saat itu juga sedang macet jadi aku bisa cepet-cepet turun. Yah namanya listi. Tanpa berpikir panjang aku turun dari mobil yang aku tumpangi dari karawang tanpa membawa handphone dan uang serupiah pun. GILA GAK!!! Turun di kota orang gak bawa UANG dan HANDPHONE. GOOD JOB :B Aku memank keterlaluan nyebelinnnya kata temen yang di mobil sama-sama aku. Alhasil aku muter-muter cari temen di mall dan muter ke utara ke selatan ke parkiran mobil persis orang linglung :s  Kami memank janjian kalau aku sudah selesai dari toilet, aku langsung tunggu di dunkin dunot deket pom bensin. Tapi stupidnya listi aku cari temen ku di dunkin dunot yang ada di dalam mall dan itu aku harus nyebrang. Aku nya salah menyangka. Karena saat itu aku gak dengar dengan jelas, pikiran ku termindset “gimana caranya bisa sampai ke tempat pipis dengan segera”.  Udah itu doang.
Setelah itu, aku selesai dan aku langsung donk ke sebrang untuk mencari mereka. Kurang-lebih aku mencari kedua teman ku, aku mencoba untuk mengingat nomor handphone ku dan hasilnya MAILbox karena nomor kurang satu. Aku LUPA. 15menit pertama raut wajahku masih biasa belum ada ketegangan maksimal. Tapi sudah jalan ke menit 30 aku sudah mulai tegang. Aku mencoba pinjam handphone ke pengunjung mall yang kelihatan baik namun hasilnya nothing aku lupa nomor handphone sendiri. Shit! Aku sudah maksimal takut, khawatir, panik, cemas udah gak karu-karuan “gimana kalau aku sampai gak ketemu temen-temen ku dan aku pulang ke karawang naik apa. Aku harus ke pak polisi untuk minta ongkos gitu” pikir ku dalam hati. Perasaan udah campur aduk. Saat itu kalau doraemon (doraemon lagi) bener-bener nyata aku ingin pintu kemana saja dan pulangkan aku kerumah dengan segera. Aku gak tahu harus berbuat apapun, aku gak tahu harus menghubungi mereka kemana, aku gak memiliki apapun saat itu. Aku sudah berusaha mencari mereka ke pintu utama, aku muter ke pintu utara masih gak ketemu, aku mencari ke pintu selatan “mungkin mereka sedang menunggu ku” kenang ku. Aku sudah berusaha tapi tak ada pertolongan dari pihak manapun. Semua pengunjung mall tidak ada yang tahu kalau aku sedang kebingungan, meminta mba-mba yang biasa jaga di depan pintu mall juga gak bisa menolong selain mencibir ku. “Sungguh pengalaman yang sangat pahit dan gak akan terulang untuk dua kali aku kapok” tekad ku dalam hati. “Saat ini aku harus bagaimana Tuhan? Kenapa semua harus terjadi pada ku” lirihku.
Aku hanya bisa berdoa dalam hati.
(tanpa rekayasa)
Entah mengapa aku mendengar suara “listi cepet nyebrang dan balik lagi ke toilet pertama yang kamu kunjungi. Ayo cepet.” Entah mengapa suara itu terus mengiring ku untuk bergegas menyebrang. Yak Puji Tuhan aku menemukan mereka. Tuhan baik. Tuhan mendengar doa ku yang tidak sempurna. Aku ketemu mereka dengan tampang seribu asam. Mereka sudah menunggu lama di dunkin donut. Dan mereka marah besar tanpa memberikan ku sebuah pengakuan dan penyesalan. Saat itu aku gak bisa menangis. Tapi aku sangat lemes. Aku salah tangkap kalau dunkin donut yang dimaksud itu bukan yang didalam mall, mereka sudah mencari ku sepanjang putaran mobil dan menunggu didepan dunkin dunot tanpa sebuah kebenaran yang pasti apakah yang ditunggu ini akan kembali? Yang gak habis pikir itu adalah kalau aku tak menyebrang ke tempat pertama dan gak tahu deh aku harus bilang permintaan maaf pun sudah tak berlaku lagi. PFT!!!
Apakah aku sudah bilang kalau tujuan pertama kami ke BEKASI adalah ke MALL SMB untuk bersenang-senang. DOM! “Kenapa akhirnya jadi begini ya Tuhan” lirihku.
Aku sudah menjelaskan kepada mereka, aku sudah minta maaf kepada mereka, aku sudah menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Nyatanya kekesalan mereka masih belum hilang karena ku. (siapa coba yang gak kesel) kalau mereka gak peduli dan gak sayang sama aku mungkin aku sudah ditinggalin kali. I love youuuuuu guys!
Lalu temen ku yang satu langsung bilang “yaudah cepet kita pulang” aku sudah gak bisa bilang apapun dan pembelaan apapun. Aku sudah pasrah di dalam mobil. Aku sudah diam terpaku tanpa mengeluarkan kata.

Keheningan di mobil terjadi selama beberapa menit.
“Lalu aku berpikir dan berpikir keras apa yang harus katakan lagi” pikir ku dalam hati.
Aku rasa segala hal buruk yang terjadi tidak berjalan tanpa seijin sang pencipta. Dan aku percaya akan hal ini. Seperti yang terjadi pada temen ku ini. “yaudah kita mau nonton, ke tujuan awal kita kan mau nonton”.  GLEK! “ kemana? Mau nonton dimana? “ tanya ku mencairkan suasana.
Cuss mobil langsung menuju ke Mall SMB ke tujuan pertama kita senang-senang. Aku dan temen-temen mengejar film yang jam berapa gitu aku lupa. Tapi akhirnya kami bisa mendarat di SMB dengan selamat. PUJI TUHAN J
Thanks to youuuuu guysssssssss..........

Hey kalian apakah kalian masih menyanyangi ku dengan segala kekurangan dan kelemahan ku.
Thanks buat waktu yang sudah kita jalani sama-sama... meski perkenalan kita tidak seintim para sahabat lain yang sudah kenal satu sama lain. Meski kita seringkali berantem, dan bersilih paham. Tapi aku masalah asalkan kita bisa saling mendukung satu sama lain, menegur dengan kasih, dan saling mendoakan satu sama lain. Aku rasa persahabatan tidak mengenal seberapa kali kita memberi kado. Tetapi persahabat dinilai dari seberapa sering kali kita mengucapkan kata-kata penghiburan saat terluka, kata-kata penguatan saat kita putus asa. Dan yang indah ialah bisa menangis bersama dan tertawa bersama. #SWEET #FRIENDSHIPISNEVEREND

Heeeyyyy kalian aku akhiri cerita kita bersama, aku harap kita masih bisa mengukir cerita indah bersama hingga TUA kelak. Hingga ke PELAMINAN kelak (eyaaa XX)

Tgif
20:50
23/01/2015