Minggu, 28 Agustus 2016

Mengakhiri hubungan seperti di serial kartun



Akhir pekan…
Dalam lelap ku berharap adanya sebuah keajaiban.
Keajaiban itu adalah saat Semesta membawa mu dapat berdiri di muka ku ketemu muka dengan muka,
Aku dan kita gak saling mengenal, dan tak punya keharusan untuk tahu satu sama lain. Tapi aku percaya kamu adalah orang baik.
Baik menurut manusia belum tentu ukuran Tuhan kamu terlihat baik pula.
Aku sering berkata, kita diciptakan dalam dua dunia yang berbeda.
Saat kita bertemu gak banyak yang kita obrolin.
Apakah memank sudah kadarluarsa atau entahlah canggung rasanya.
Saat kita conversation lewat short message kamu bisa jadi dua orang yang berbeda. Entah karena kamu nyaman bicara dengan lewat pesan singkat atau justru kuota mu gak pernah habis.
Tapi itu cukup membuktikan bahwa kamu adalah memank orang yang pendiam.
Haruskah kita terus bercakap dalam layar handphone?
Tidak ada keharusan juga kita bertemu tiap akhir pekan.
Bermil-mil kilometer jauhnya jarak rumah mu ke tempat ku. Kamu gak perlu datang menjemputku hanya untuk minta ditemani makan malam.
Aku dan kita gak pernah ada komitmen apapun.
Aku hanya saja tidak ingin menciptakan harapan palsu. Aku hanya tidak ingin menciptakan luka diantara kita.
Aku hanya ingin menciptakan akhir yang indah.
Happy ending kayak di dongeng Anderson
Happy Sunday good people!