Senin, 30 Oktober 2017

#POSESIF

Hello...helooo... Welcome back. Listia here.

Okay setelah hampir 30 hari berlalu aku gak nulis apapun dan aku kangen untuk kegiatan blogging.
Berbagai hal sulit dan hal menyenangkan tentunya aku lewati dan yang satu ini pun sayang jika aku lewatkan dan sayang untuk aku gak share ke netizen.
#halah #KidsZamanNow

*basa-basi ya cukup yahhh*

Berangkat dari review satu dua orang yang aku follow di twitter, aku baca kalau film POSESIF is GOKS! Kenapa GOKS karena buat mereka film ini bukan drama percintaan remaja yang menye-menye, yang banyak adegan so sweet. Film ini bukan bergenre teen romance. Ini sih film Indonesia TERGOKS kedua di bulan Oktober selain Film Horor Pengabdi Setan yang hits dengan jargonnya 'Ibu' Film ini bukan film drama cinta biasa yang bisa ditemukan di ftv yah guys. Film ini bikin adrenaline bergerak secepat naik roller coster. Dan gak usah khawatir kalau-kalau loe nontonnya sendiri (baca aku). Dan kalian gak usah kecewa juga kalau gak ada adegan dewasa ya. Namanya film romance mah dimana-mana ada adegan ciumannya

Film Posesif
Dari judulnya seharusnya kita sudah dapat cermati diantara satu pasangan ini pasti ada diantara mereka siapa yang posesif. Film ini diperankan oleh Aktor muda tampan berbakat Adipati Dolken sebagai Yudhis. Adipati ini sebenernya sudah wara-wiri di dunia perfilman tapi mboh ya Adipati Dolken aura ya kurang bersinar aja kali ya dibandingkan dengan aktor sekelas Alliando Syarief. Sebagai pemeran wanita utamanya dimainkan oleh si pendatang baru yaitu Putri Marino sebagai Lala.

*ulasan sinopsis ya bisa dibaca di internet*
*aku sih mau review bukan nulis sinopsis*

Karena saking niatnya nonton film ini sendiri aku sepulang ngajar tanpa banyak cincong sudah merencanakan untuk pergi nonton film ini meski sendirian. Aku sih cuek yah nonton sendiri (karena terbiasa jadi sudah nyaman) #tcurhat
Aku sangat puas dan menikmati setiap alur demi alur dengan durasi kurang dari dua jam.
Film ini menggambarkan proses jatuh cinta itu tidak sulit guys...
(tapi kenyataannya mah susah sih)

Film ini menggambarkan bahwa untuk mencintai seseorang cuma butuh cari satu dua kesamaan dan kalau sudah nyaman sama pasangannya. Yaudah sih tunggu apa lagi. Jika ditengah jalan menemukan satu dan banyak perbedaan itu mah hal wajar keleus.
Selain itu dari film ini yang membuat ku terkesan selain jalan cerita yang gak monoton dan epic adalah dialog Lala, Ayah Lala dan Yudhis pas mereka makan bertiga. Disana Yudhis meyakinkan ayah supaya Lala di izinkan untuk kuliah di Bandung, bukan kuliah Jakarta.
Kata ayah Lala
" Jika ayah takut mengkuliahkan anaknya di Bandung, mengapa ayah membiarkan anak ayah untuk lompat dari ketinggian 10 meter "

Deg. Aku rasa ayah Lala ini ada benarnya. Seorang ayah yang merasa takut kehilangan anak perempuannya, anak tunggal lagi bukan karena egois atau cuma perasaan takut semata. Tapi Ayah mana yang tidak khawatir dengan anaknya. Oh ini sweet banget sih kata aku :(

Aku jadi ingat seorang pernah berkata khawatir dengan takut adalah macam perasaan yang BERBEDA. Kalau rasa khawatir itu lebih ke waspada tapi kalau takut itu lebih ke pengecut.
Yah namanya juga hidup itu perlu nekat juga (sometimes).

Kesuksesan sebuah film tidak lepas dari soundtrack lagu-lagunya yang terkenal seperti Dan (Sheila on 7) dan Banda Neira yang membawa penonton semakin larut dalam setiap cerita.

Kalimat terakhir untuk film posesif ini, aku jadi mengerti bahwa tidak setiap orang posesif itu lahir dengan sendirinya atau dengan kata lain (memank sudah sifat tidak bisa diubah). Dari film ini aku juga mengerti bahwa pembentukan karakter dari keluarga adalah point penting. Dari sifat posesif ternyata bisa menimbulkan karater baru yaitu tidak bisa mengontrol emosi dengan marah terhadap pasangannya.

Menurut ku, Posesif adalah bentuk perasaan yang berlebihan sehingga tidak bisa membuat pasangannya bisa bergaul dengan teman-temannya atau bahkan terhadap keluarganya sendiri. Seperti mengekang lah.

Terakhir bener-bener terakhir aku hanya berpesan, daripada kita keluar uang untuk jajan coffee mahal mending uangnya kita alokasiin nonton bioskop. Biasakan nonton film lokal dulu baru kalau ada duit lebih atau setidaknya dibayarin sama gebetan boleh-boleh aja nonton film luar (THOR).

Aku sigh #TeamPosesif

Tips hemat ala pertama aku nontonnya di hari weekdays aja. kedua bawa air minum sendiri. Jadi aku sudah hemat dua kali (tanpa minum dan snack) meskipun pelayan akan tetap menawarkan kalian ingat tujuan utama. Mau nonton atau cuma gegayaan. hehehe.

Hemat dan pelit itu beda tipis

Dan tips yang maha penting selain dua point diatas adalah PLEASE untuk tidak merekam dengan berbagai bentuk macam gambar atau video. Dan PLIS GAK USAH NORAK untuk ngobrol di dalem studio (kalau mau ngobrol di taman aja).

Aku hadiahi gambar saja
:))



#PosesifFilm #Ayokebioskop #RecomendedMovie