Rangkuman Ceramah Pak Lie Seng Cuan
29 Maret 2015
Seminar “Bagaimana Mendidik Anak
Belajar Mandiri dan Takut akan Tuhan”
·
Menolong anak
mandiri dalam belajar : menjadikan anak self reliance ( bersandar pada diri
sendiri tanpa didampingi)
Kenali gaya belajar anak dan belajar
saya
1.
Auditorial
2. Visual
3.
Kinestetik
Setiap anak memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda, sama halnya dengan saya tidak bisa belajar hanya melalui visual
atau Cuma mendengarkan. Saya tahu kelemahan konsentrasi saya kurang fokus.
Tidak berbeda dengan anak, ada yang harus belajar melalui gerakan-gerakan
supaya anak bisa cepat menerima pelajaran, atau belajar Cuma sekali di kelas
mendengarkan dengan seksama sampai dirumah ditanya bisa jawab.
Ada yang dilupakan dari orang-tua
biasanya orang tua masa kini telah tuntas membesarkan anak dengan membiayai di
sekolah yang muahal dan mentereng tapi tidak memiliki quality time with family.
Aku belajar satu hal (seusia setua ini) bahwa menghabiskan waktu bersama orang
tua khususnya sangatlah berharga. Dan aku terlambat untuk menyadarinya. Orang
tua bisa saja melakukan kencan dengan anak-anaknya, supaya menjalin hubungan
yang intim, sekali dalam seminggu bisa saja melakukan mandi bersama tentu
konteks ini dilakukan anak usia dini ya dan dilakukan safety. Atau bisa juga
orang tua mengobrol dengan anak saat mereka sudah mau tidur malam. Karena
biasanya dalam alam bawah sadar anak akan merekam kata-kata orang tuanya. Misal
seharian nakal dirumah, lalu diomelin tapi tidak taat juga. Kita sebagai ortu
dengan bijak bisa membisikkannya lewat obrolan malam kita dengan anak bahwa “siang
tadi dengan kamu tidak taat ke mama atau ke papa mu, kamu sudah membuat mama-papa
sedih nak “. Dan juga kita bisa memberikannya dengan sentuhan. Anak sudah besar
yang kurang belaian dari ortunya akan mencari kasih sayang fana dari orang
lain. Jangan sampai anak kita kurang sentuhan dari tangan mama dan papanya.
Tugas kita sebagai ortu bukan hanya
menjadikan anak-anak kita punya karakter yang baik, pintar dalam akademik, tapi
memiliki iman yang takut akan Tuhan. Menanamkan nilai ke kristenan dari usia
dini itu sangat penting, karena Iman berawal dari pendengaran.
Pada prinsipnya mengajarkan anak
supaya mandiri sebetulnya kita orang tua jangan beranggapan anak tidak tahu
apa-apa tapi sebaliknya kita berpikir anak kita sudah tahu namun masih harus di
rangsang, terus diberikan stimulus yang tepat
sampai anak mencapai kesempurnaan dalam tumbuh kembang anak. Kita tahu
usia mereka sangatlah tepat untuk memberikan rangsangan dan peran orang tua
sangat penting. Jadi jika kita sebagai ortu telah kehilangan waktu-waktu
berharga kita dengan anak jangan salahkan mereka. Karena anak-anak tidak
bersalah.
Ada beberapa pertanyaan dari peserta:
a.
Bagaimana
menghadapi anak yang aktif ?
Anak aktif memiliki kelebihan energi, gak ada capeknya kita yang
capek ngurusnya. Sebaiknya anak aktif
diberikan permainan yang dapat menyalurkan energinya. Permainan yang menguras
tenaga yang berhubungan dengan motorik kasar.
b. Bagaimana menghadapi anak yang keras kepala?
Simple thing: diajak ngobrol ada sentuhan karena dengan begitu intimate (emosi ya dapet)
Contoh
aja rumah tanpa diisi dengan manusia akan dingin. Sama dengan anak tanpa
sentuhan dari ortunya jika besar kelak tidak memiliki kenangan yang manis.
c. Pertanyaan dari aku sendiri
Hukuman seperti
apa yang diberikan kepada anak jika anak memank melakukan kesalahan?
Hukuman yang tepat tentu hindari fisik. Karena hukuman fisik akan
melukai batin anak.
Kita
sebagai ortu harus paham betul ketidak sukaan anak dan kesukaan anak sehingga
kita bisa menghukum dengan apa yang tidak disukai anak. Contoh anak pendiam
dihukumnya disuruh ya jangan ngomong “ ya bakalan seneng tuh anak” lalu contoh
anak aktif dihukumnya disuruh diam membalik badan membelakangi kita “ anak psti
akan tidak suka”.
(ini
bukan conclusion)
Kemampuan
dasar yang harus dimiliki kita sebagai orang tua.
Seringkali
kita menjadi pembicara dan istilah keren one
way traffic comunication tapi kita bisa mengubah menjadi pendengar lebih
berempati ke anak untuk mendengarkan mereka.
Membangun
kedekatan itu sangat penting dari usia dini. Orang tua tahu kesukaan dan
ketidak sukaan anak. Saling mengenal satu sama lain. Bertanya,
Klarifikasi, dan mendukung.
(untuk closing aku tak terlalu paham penjelasannya) or ngantuk :/
Diakhir Ko Kiki sebagai Liturgis mengatakan: kita bisa minta hikmat
kepada Tuhan. Seperti Salomo dikasih pilihan Salomo tidak memilih menjadi kaya raya
atau raja yang sukses tapi Salomo memilih untuk meminta Hikmat kepada Tuhan
supaya dengan kebijaksanaanNya Ia dapat memimpin suatu bangsa. Seperti dalam Amsal
1: 7
Takut
akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan
didikan.
Amin
Tuhan Yesus memberkati
@audrenalyn
0 comments:
Posting Komentar