Mazmur 23 |
Pertolongan
Tuhan bukan disembarang waktu. Bukan pula disepanjang waktu melainkan ‘ pada
waktunya ‘.
Sulit
tidak menjadi percaya? Bagi aku harus jungkir balik percaya, jungkir balik
untuk tidak hanya percaya tapi mempercayakan hidup ku di dalam tangan yang
tepat.
Aku juga
sulit untuk mempercayai bahwa ada cinta diseberang sana yang Tuhan janjikan
untuk aku nikmati kelak.
Sebelum waktu ini
berganti ijinkan aku mengutip salah satu qoute dari orang yang mengatakan: “
kita tidak tidak butuh hal yang luar biasa, tapi kita hanya butuh cara-cara
biasa dengan cinta yang luar biasa untuk membahagiakan orang yang oeh cinta”.
Banyak para pakar
mendefinisikan arti dan makna cinta. Aku salah satu termasuk orang yang dibuat
buta oleh cinta.sudah selarut ini pun aku belum terlelap. Aku terus memikirkan
cinta yang Tuhan tempatkan di seberang sana jauh dari penglihatan ku tapi
seolah nampak dekat dihati.
Aku tidak mau terlalu
sibuk mencari arti dan makna cinta. Aku hanya ingin menikmati setiap hal
sederhana untuk mencintai seseorang dan dicintai. Cinta yang menjadikan ku
punya beribu alasan untuk bersyukur kepada Tuhan karenaNya aku bisa menikmati setiap hal sederhana bersama
orang yang tepat.
Disaat aku tak punya
alasan untuk bersyukur Tuhan hadirkan orang yang tepat di waktu yang tepat
untuk kita berdua saling menikmati hidup. Saling menutupi dalam kelemahan
karena Kasih lah segala kesalahan kita tidak diperhitungkan lagi. Kini aku
punya alasan untuk tetap melanjutkan hidup ku karena Cinta akan selalu ada dan
terus ada bersama nya yang percaya Cinta itu Satu yaitu KAMU.
**
25tahun yang lalu aku
dilahirkan dari keluarga biasa-biasa aja.
Hidup ku terkesan biasa
aja sampai ayah ku temukan ternyata ia bukan bapa yang mengasihi ku. Usia ku
saat itu 5tahun saat itu aku sudah masuk taman kanak-kanak besar. Aku tak
pernah berpikir ayah tidak menginginkan keberadaan ku. Aku tinggal dengan nenek
ku saat masuk sekolah dan hidup ku baik-baik saja tanpa ayah. Apakah aku
membencinya?aku sangat membenci ayah kenapa ia begitu tidak menginginkan aku?
Apa salah ku? Kenapa aku harus hidup dipisahkan dari kedua orang-tua ku saat
itu? Semua pertanyaan negative terus berbisik sampai aku tidak tahan. Dan ku
putuskan TERSERAH. Aku gak peduli dengan kedua orang-tua ku yang mengabaikan.
Aku baik-baik saja hidup dengan nenek. Aku menyayangi nenek seperti ibu ku
sendiri. Karena hanya beliau yang aku punya.
Aku terus hidup dalam
kebencian hingga remaja, hingga kebenaran itu pun terungkap. Aku tidak lagi
dibayangi oleh rasa dendam karena sebelum nenek meninggalkan ku untuk selamanya
beliau berpesan: Ayah dan ibu mu tidak pernah membuang mu tapi keadaan dan
situasi yang mengharuskan kau untuk tinggal bersama nenek adalah satu-satunya
jalan terbaik. Nenek berharap aku bisa memberikan pengampunan kepada kedua
orang-tua ku.
Bulan mei ini usia ku
genap seperempat abad alias 25tahun. Usia ku bukan usia abege alay yang mikirin
senang-senang. Aku sudah menghabiskan hidup ku dengan derai air mata. Aku sudah
mengalami kepahitan dan aku ingin di usia ku yang bertambah dewasa aku ingin
mengakhiri semuanya.
Dalam segala kehidupan ku aku tak pernah
merasakan kasih sayang.
Kasih sayang dari kedua orang-tua yang kurindukan
dan cinta dari orang spesial yang hadir di hidup ku. Aku tak pernah mengharapkan
cinta. Karena aku gak percaya cinta bisa berakhir ‘sweet ending’.
Hingga aku menemukan
hidup ku dalam kelam. Aku tergerak untuk membaca salah satu buku yang mengubah
hidup ku. Dan pandangan ku tentang cinta. Dalam buku nya dikatakan:
1) Memiliki seorang pacar
bukan lagi menjadi kebutuhan terbesar bagi saya tetapi mengenal dan menaati
Dia. Dia yang menjadikan ku indah pada waktunya.
Hal ini dan keputusan ku
tentu saja sangat radikal dan tak ada yang mendukung ku. Aku tidak mendapat
pembelaan dari siapapun. Mereka menyalahkan ku.
Aku hanya ingin mengubah
sikap, cara berpikir dalam memandang cinta, kesucian dan kesendirian dari sudut
pandangNya untuk memiliki suatu gaya hidup yang baru dan sikap yang baru.
Apakah ini mudah bagi ku?
Apakah aku tidak menyesalinya? Aku sangat merindukannya jujur. Setiap tempat
yang kunjungi bersamanya adalah kenangan. Aku gak bisa melupakannya. Meski
banyak kekurangannya tapi kasih menutupi segala kekurangannya.
2) Aku sangat terharu
untuk melanjutkan setiap lembar demi lembar seolah penulis sedang ingin menghibur
ku
Mean Love Hubungan itu bukan lagi untuk
mendapatkan tetapi memberi.
Mengasihi nya bahkan
tidak ada yang ia berikan bagi kita.
Dia yang mengajarkan ku
kesempurnaan cinta, dia yang menjadikan ku bahwa cinta yang sempurna ialah saat
dua hati menyatu jadi satu.
3) Kasih yang sejati
tidak hanya diungkapkan dalam kata-kata, tidak dibisikkan dengan bergairah,
atau orientasinya melulu Sex. Sebelum dua orang terlibat dalam suatu hubungan
yang SAH dihadapan lembaga pernikahan Kasih diungkapkan dalam bentuk
pengendalian diri/ self control. Kasih diungkapkan bahkan tanpa perlu kata-kata
terucap.
“Aku dalam gemas ku
merenung bahwa kau yang diciptakan untuk melengkapi hidup ku mungkin saat ini
sedang berjuang sedang berusaha menemukan ku. Aku pun sedang mencari. Kita
melakukan hal yang sama yaitu saling mendoakan kepada semesta untuk segera
bertemu dan meyakinkan kita bahwa kita ditakdirkan untuk bersama”.
0 comments:
Posting Komentar