Pagi ini, aku khusus bangun pagi dan melihat ke sekeliling.
Aku bisa bangun dan
menikmati sinar matahari.
Aku berdiam diri dan menarik
diri ketempat sunyi, Seakan ada banyak hal yang ingin disampaikan namun tidak dapat dijelaskan lewat
penjelasan sempurna.
Aku ingat beberapa hari yang
lalu, aku menonton film Indonesia lebaran pertama. Film Rudy
Habibie (Habibie & Ainun).
Film ini dapat dipastikan membuat
ku menangis. Aku larut dalam ke epikan film yang disutradarai oleh Hanung
Bramantyo. Selain kepiawaian aktor Reza Rahadian (sebagai Habibie) Ada pesan
yang ku tangkap selain rasa kagum dengan Sosok central Habibie. Aku bukan seorang penikmat film yang pandai mereview film. Tapi
aku hendak menceritakannya lewat sebuah tulisan singkat.
Ada banyak adegan yang bikin
hati ku terenyuh selain saat Habibie kecil harus menggantikan ayahnya untuk
menjadi imam di saat sembahyang.
Yang sangat memberkati ku
adalah perkataan ayah Habibie yang diperankan actor (Donny Damara) aku
menyadari keberhasilan seorang anak tidak luput dari dukungan dan peran serta
keluarga (ayah dan ibu) Ayah habibie berpesan : “Jadilah mata air…… jika kamu
melakukan hal-hal baik maka sekeliling mu akan mendekat. Sebaliknya jika kamu
melakukan hal-hal yang tidak baik mereka akan melihat mu dan menjauhimu…”
Selain
itu juga, aku melihat Habibie muda adalah seorang sosok yang memanfaatkan waktu
dengan sempurna. Ia tahu betul memakai waktu muda nya dengan belajar dengan
giat, belajar dengan keras supaya bisa mendapatkan nilai tertinggi, terlebih
bisa mengharumkan nama Indonesia di luar negri. Dan rasa cinta tanah air nya
Habibie muda yang seharusnya kita patut tiru. Seringkali kita mengakui “saya
cinta INDONESIA, saya cinta TANAH AIR tapi apa yang sudah kita perbuat?”
Ini adalah sebuah teguran keras untuk saya pribadi.
Apakah
selama ini saya sudah memanfaatkan waktu belajar dengan maksimal atau justru
saya menolak lupa tugas kuliah dan akhirnya tidak dikerjakan.
Tidak ada yang mustahil,
Habibie telah membuktikan kepada dunia bahwa Orang Indonesia juga mampu
disejajarkan dengan bangsa besar lainnya.
Tidak ada yang mustahil jika
kita mau kerja keras, kerjanya Habibie adalah belajar. Saat orang lain masih
tertidur pulas, Beliau sudah bangun pagi-pagi untuk membaca buku. Sementara itu
saya bangun pagi untuk menonton film drama korea. #okeabaikan
Sosok Pak Habibie telah
menjadi inspirasi buat saya pribadi. Ia mengajarkan ku juga tentang ketakwaan,
dan iman seorang tidak ditentukan dari berapa sering kita pergi ke tempat
ibadah dan melakukan banyak perbuatan baik hanya untuk dinilai orang 'saya orang baik.'
Mungkin
ada
benarnya kata salah artikel yang saya baca; dengan di filmkan sebuah
karya dari seorang Tokoh besar di Indonesia. Ada unsur pemujaan, mungkin
setelah menonton film ini saya
jadi memuja Pak Habibie. Belum tentu. Saya mengaguminya itu sudah lebih
dari cukup. Saya
menjadikan Beliau sebagai panutan ketika kita (baca anak muda) ingin
dihargai oleh bangsa lain, dan bagaimana dengan teguh meyakinkan mereka
kami Anak Indonesia juga mampu. Dan yang paling penting libatkan Tuhan.
Habibie tidak pernah meninggalkan sembahyang meski di kampusnya saat itu
tidak punya tempat ibadah yang layak. Itu sama sekali tidak menyurutkan
niat Habibie untuk berdoa.
Melibatkan
Tuhan dalam setiap perencanaan mu, karena Tuhan lebih besar dari gedung ibadah - Kata Romo...
Pak
Habibie sekali lagi memberi kita contoh, Beliau
tetap menunjukan integritas sebagai seorang muslim yang taat sembahyang kapan
pun dan dimana pun.
Sekian.
Saya berharap di libur lebaran kali ini kita sebagai penonton dengan cermat
dapat memilih tontonan yang berkualitas. Karena perfilman Indonesia sekarang
sudah lebih baik.
Ada
banyak pilihan film Indonesia dengan tema yang berbeda di bioskop kesayangan
anda. Ayo ramaikan film Indonesia dengan menonton film local. (tapi ingat
jangan ngobrol di dalam studio).
Menghabiskan
waktu dengan orang-orang terdekat dengan #AyoKeBioskop
0 comments:
Posting Komentar