Ditempat baru ini, ku duduk termenung.
Memesan minuman yang belum pernah ku pesan sebelumnya
Berharap ada sesuatu yang baru kudapatkan
Aku sudah melakukan apapun yang semesta inginkan terhadap ku
Namun nampaknya usaha ku kurang keras
Perjuangan ku nampaknya tidak berhasil…
Aku masih terlihat childish di hadapan banyak orang
…
Aku tidak mau menyalahkan diri sendiri
Aku cape terluka
Aku juga lelah menangis
Aku tidak ingin menulis kisah yang menyedihkan karena hidup ini sudah terlalu pedih
...
Waktu tahun 2018 gue punya banyak resolusi blablabla.
Harus rajin olahraga atau rajin minum air putih lah, perbanyak mengucap syukur dan berhenti mengeluh. Tapi pada kenyataannya tak semudah apa yang dicatat sebagai resolusi gaes.
Tahun ini gue lebih banyak ditempa, bukan hanya secara fisik gue belajar sedikit ilmu bela diri yang sempet off karena kesibukkan tapi awal tahun besok mau mulai lagi. Tahun ini juga gue kehilangan orang-orang yang gue sayang. Setiap tahun Tuhan izinkan gue merasakan kehilangan. Tuhan juga ajar gue untuk merelakan. Tuhan ingin gue menjadi pribadi yang tangguh dan tidak cengeng.
Sepanjang tahun ini sama sekali tidak mudah untuk dilewati seorang diri.
Kadang-kadang gue merasa sangat kesepian. Kadang-kadang juga gue merasa ingin marah-marah. Tapi kepada siapa kumengadu.
Ingin ku masih sama, lari keatas puncak gunung dan menatap bintang yang bertaburan.
Berharap salah satu bintang itu mewujudkan permohonan gue dan menjadi nyata.
Hidup ini bukan dongeng!
Hidup ini juga bukan seromantis di drama korea.
Wake up listya!
Tahun ini gue juga gak punya banyak waktu untuk menulis.
Bahkan pekerjaan dan pelayanan udah menyita setengah waktu ku.
Aku jarang punya waktu ‘ me time ‘
Aku jarang punya waktu untuk berkaca
Tapi tahun depan gue ingin punya waktu luang lebih banyak untuk me time bukan sekedar jalan-jalan dan cuma menyenangkan diri sendiri. Tapi lebih banyak intropeksi diri sendiri bahwa Tuhan mau apa sih di hidup yang sementara. Tuhan ingin menyatakan apa sih di hidup gue yang begini cacat.
Tanpa Kasih dan Anugrahnya gue sangat gak pantas untuk menjadi orang yang begitu berharga di mata Nya.
Saat gue gak punya siapapun di dunia ini yang bisa tolong gue. Masih ada satu pribadi yang tidak akan mengecewakan dan selalu ada buat gue yaitu Dia yang dinamakan IMANUEL.
Seringkali gue seperti di dalam mobil jeep yang sedang melakukan off road. Gue sering banget berpegangan erat2 dan menaruh harapan ke diri sendiri bahwa gue mampu dan gue kuat. Namun pada kenyataannya gue tak berdaya. Pada akhirnya gue jatuh.
Gue mudah untuk menjadi sombong kalau gue bergantung pada diri sendiri.
Gue tidak mau itu terjadi di tahun baru yang tinggal sebentar lagi.
Tersisa dua minggu lagi kita akan tinggalkan tahun 2018 tahun yang banyak kenangan dan begitu banyak mengajarkan ku arti apa berbesar hati dan bekerja tanpa harus memandang manusia. Kalau gue terus memandang ke manusia gue akan terus sakit hati.
Tahun ini juga gue dikasih beberapa penyakit sama Tuhan yaitu sakit gatal-gatal dan sakit gigi dan sampai sekarang mata gue yang sebelah kiri mudah keluarin air mata. Siapa sih yang mau sakit? Gue rasa pasien bpjs juga tak mau sakit.
Tapi gue pikir kalau gue gak pernah merasakan sakit gigi, gue gak tahu tuh rasanya macam apa.
Yang gue tahu sakit hati lebih sakit daripada sakit gigi.
Yang gue tahu lebih sakit orang yang berpura-pura caper sama kita tapi jadiannya sama orang lain. DAMN YOU!
Teruntuk tahun baru tahun 2019
Angka sembilan itu mengandung nilai tertinggi di raport dan artinya sudah bagus. Nah gue juga punya resolusi meski tak muluk-muluk punya pacar tapi setiap tahun wish gue tetap sama, ingin punya pasangan yang sepadan dan bukan cuma enak dipandang. Lebih dewasa biar gak dibilang anak kecil terus. Dan jadi panutan buat anak-anak didik gue.
Dan untuk urusan hati gue cuma ingin mengutip kata salah seorang dari twitter
Dia berpesan wajar saja kalau kita bersikap selektif dalam memilih pasangan. Karena umur loe bukan seumuran anak abg yang putus nyambung tapi karena loe emank gak mau buang-buang waktu,dan buang-buang energi loe untuk mencintai orang yang gak pantas untuk loe apresiasi dgn layak.
Peduli amat sama omongan orang yang nyinyir “masih sendirian aja?” “truk aja punya gandengan.”
Gue gak minta jajanin kopi ke kalian2 kenapa gue harus mikirin omongan kalian. Gue cukup membalas dengan senyuman. Bahwa semua ada waktunya.
Gue mau bersyukur untuk satu tahun yang mengagumkan ini. It was so Incredible! Sampai jumpa di tahun baru.
Btw, Selamat natal.
Merry Christmas Everyone!
Memesan minuman yang belum pernah ku pesan sebelumnya
Berharap ada sesuatu yang baru kudapatkan
Aku sudah melakukan apapun yang semesta inginkan terhadap ku
Namun nampaknya usaha ku kurang keras
Perjuangan ku nampaknya tidak berhasil…
Aku masih terlihat childish di hadapan banyak orang
…
Aku tidak mau menyalahkan diri sendiri
Aku cape terluka
Aku juga lelah menangis
Aku tidak ingin menulis kisah yang menyedihkan karena hidup ini sudah terlalu pedih
...
Waktu tahun 2018 gue punya banyak resolusi blablabla.
Harus rajin olahraga atau rajin minum air putih lah, perbanyak mengucap syukur dan berhenti mengeluh. Tapi pada kenyataannya tak semudah apa yang dicatat sebagai resolusi gaes.
Tahun ini gue lebih banyak ditempa, bukan hanya secara fisik gue belajar sedikit ilmu bela diri yang sempet off karena kesibukkan tapi awal tahun besok mau mulai lagi. Tahun ini juga gue kehilangan orang-orang yang gue sayang. Setiap tahun Tuhan izinkan gue merasakan kehilangan. Tuhan juga ajar gue untuk merelakan. Tuhan ingin gue menjadi pribadi yang tangguh dan tidak cengeng.
Sepanjang tahun ini sama sekali tidak mudah untuk dilewati seorang diri.
Kadang-kadang gue merasa sangat kesepian. Kadang-kadang juga gue merasa ingin marah-marah. Tapi kepada siapa kumengadu.
Ingin ku masih sama, lari keatas puncak gunung dan menatap bintang yang bertaburan.
Berharap salah satu bintang itu mewujudkan permohonan gue dan menjadi nyata.
Hidup ini bukan dongeng!
Hidup ini juga bukan seromantis di drama korea.
Wake up listya!
Tahun ini gue juga gak punya banyak waktu untuk menulis.
Bahkan pekerjaan dan pelayanan udah menyita setengah waktu ku.
Aku jarang punya waktu ‘ me time ‘
Aku jarang punya waktu untuk berkaca
Tapi tahun depan gue ingin punya waktu luang lebih banyak untuk me time bukan sekedar jalan-jalan dan cuma menyenangkan diri sendiri. Tapi lebih banyak intropeksi diri sendiri bahwa Tuhan mau apa sih di hidup yang sementara. Tuhan ingin menyatakan apa sih di hidup gue yang begini cacat.
Tanpa Kasih dan Anugrahnya gue sangat gak pantas untuk menjadi orang yang begitu berharga di mata Nya.
Saat gue gak punya siapapun di dunia ini yang bisa tolong gue. Masih ada satu pribadi yang tidak akan mengecewakan dan selalu ada buat gue yaitu Dia yang dinamakan IMANUEL.
Seringkali gue seperti di dalam mobil jeep yang sedang melakukan off road. Gue sering banget berpegangan erat2 dan menaruh harapan ke diri sendiri bahwa gue mampu dan gue kuat. Namun pada kenyataannya gue tak berdaya. Pada akhirnya gue jatuh.
Gue mudah untuk menjadi sombong kalau gue bergantung pada diri sendiri.
Gue tidak mau itu terjadi di tahun baru yang tinggal sebentar lagi.
Tersisa dua minggu lagi kita akan tinggalkan tahun 2018 tahun yang banyak kenangan dan begitu banyak mengajarkan ku arti apa berbesar hati dan bekerja tanpa harus memandang manusia. Kalau gue terus memandang ke manusia gue akan terus sakit hati.
Tahun ini juga gue dikasih beberapa penyakit sama Tuhan yaitu sakit gatal-gatal dan sakit gigi dan sampai sekarang mata gue yang sebelah kiri mudah keluarin air mata. Siapa sih yang mau sakit? Gue rasa pasien bpjs juga tak mau sakit.
Tapi gue pikir kalau gue gak pernah merasakan sakit gigi, gue gak tahu tuh rasanya macam apa.
Yang gue tahu sakit hati lebih sakit daripada sakit gigi.
Yang gue tahu lebih sakit orang yang berpura-pura caper sama kita tapi jadiannya sama orang lain. DAMN YOU!
Teruntuk tahun baru tahun 2019
Angka sembilan itu mengandung nilai tertinggi di raport dan artinya sudah bagus. Nah gue juga punya resolusi meski tak muluk-muluk punya pacar tapi setiap tahun wish gue tetap sama, ingin punya pasangan yang sepadan dan bukan cuma enak dipandang. Lebih dewasa biar gak dibilang anak kecil terus. Dan jadi panutan buat anak-anak didik gue.
Dan untuk urusan hati gue cuma ingin mengutip kata salah seorang dari twitter
Dia berpesan wajar saja kalau kita bersikap selektif dalam memilih pasangan. Karena umur loe bukan seumuran anak abg yang putus nyambung tapi karena loe emank gak mau buang-buang waktu,dan buang-buang energi loe untuk mencintai orang yang gak pantas untuk loe apresiasi dgn layak.
Peduli amat sama omongan orang yang nyinyir “masih sendirian aja?” “truk aja punya gandengan.”
Gue gak minta jajanin kopi ke kalian2 kenapa gue harus mikirin omongan kalian. Gue cukup membalas dengan senyuman. Bahwa semua ada waktunya.
Gue mau bersyukur untuk satu tahun yang mengagumkan ini. It was so Incredible! Sampai jumpa di tahun baru.
Btw, Selamat natal.
Merry Christmas Everyone!