Tahun 2014 ini lebih banyak mengandung tetes air mata ketimbang tawa
yang menggelegar.
Tahun 2014 buat gue merupakan tahun terberat, berat badan gue sampai turun
loh. Tapi tinggi badan segini-gini wae (xxx Karena apa jujur? Stress. Penyakit maag
gue bisa kambuh 2x setahun.
Di sekolah dan kegiatan kuliah, pelayanan membuat gue punya kesibukkan
baru dan gue lupa ada hal yang lebih penting daripada banyak kerjaan yaitu
TIDUR. zzz
Dengan mengistirahatkan jiwa gue bisa lebih tenang setidaknya tanpa
memikirkan banyak kekuatiran.
*ohya gue lebih suka menulis blog daripada harus mengerjakan tugas*
Tidak dapat dipungkiri tahun 2014 sudah berlalu... merasa sangat cepet
banget gak sih? Gue rasain waktu sangat cepet berlalunya.. hari ke hari, bulan
ke bulan, bulan januari ke bulan mei gak terasa, lalu sampai pada akhirnya tiba
di penghujung bulan desember . Sama halnya perlombaan lari.
Cepat atau lambat kita akan menuju satu tujuan yaitu FINISH LINE.
Tahun 2015 seperti yang sudah gue post tempo lalu... Gue menyimpan
selaksa untaian doa pada sang yang maha kuasa untuk masa depan gue. Masa depan
yang cerah. Tentunya
Bukan hanya permohonan saja, namun untuk yang kesekian kali gue
memperbaharui komitmen gue untuk tetap Melayani anak-anak di Sekolah. Gue gak
tahu kedepannya akan seperti apa. Dunno
Salah satu postingan temen gue yang Ia tulis di Facebook saat awal
tahun baru 2015:
“Mengejar cita-cita tidak perlu tinggi-tinggi, Karena kau tidak tahu
kapan kau bisa meraihnya.
Seperti Cita-cita tidak harus selalu setinggi bintang hingga sulit
untuk diwujudkan. Cita-cita juga tidak harus selalu 1, tapi banyak hal, banyak
impian yg diwujudkan menjadi sebuah cita-cita.
Seperti saya, cita-cita diakhir tahun 2014 hanya ingin menikmati mie
korea di atas puncak gunung. Dan saya berhasil mewujudkannya, menikmati mie
korea di ketinggian 2665 Mdpl bersama teman yang kukasihi.”
*i’m so touching*
Gue merasa tertampar setelah membaca postingannya sampai selesai. Gue merasa
punya daftar keinginan yang gue taruh tinggi-tinggi dan gue gak bisa
mewujudkannya karena keterbatasan.
Tahun baru 2015 gue kembali menaruh harapan dan keinginan gue tepat
pada sumber yang sama. Ia yang memberikan kita nafas dan mampu membuat segala
sesuatu mustahil menjadi mungkin bagiNya. Meskipun banyak terucap kali kata
putus asa dan kecewa. Gue ingin mengakhiri pertandingan ini dengan semaksimal
mungkin.
Do your best and let God to the rest!!!
@audrenalyn
08/012015 pukul 15:38
0 comments:
Posting Komentar