Sinar matahari
tidak lagi seterik pukul 12.00 siang, aku sangat menikmati senja sore ini,
langit mulai keorenan jalanan pun mulai padat. Aku enggan untuk pulang
cepat-cepat.
Aku menyetel music
seperti biasa tapi kali ini ada yang berbeda, aku menyetel lagu Christmas. Wohoo
Christmas in the air! Dekorasi dan ornamen natal sudah banyak kita temui di
pusat perbelanjaan, hampir setiap mall punya diskon akhir tahun. Siapa yang
tidak cinta dengan moment natal dan tahun baru? Anak-anak di sekolah pun
merasakan natal adalah moment yang paling ditunggu. Saat lagu natal ding ding dong
berkumandang, para ortu sudah sibuk belanja pernak-pernik natal, guru-guru
mulai sibuk dengan berbagai latihan sandiwara, tari, paduan suara, seolah kami
berlomba untuk memberikan yang terbaik untuk natal tahun ini.
Aku berpikir
sesaat lagu pertama baru saja disetel ‘last chirstmas’ by Glee, one of my
favorite chirtmas song.
Natal apakah
berarti bagi ku?
Aku mengalami
natal mungkin sudah 20tahun tapi apakah ada yang berbeda? Aku rasa sama saja
jika aku tidak mengalami pertumbuhan. Hmm tahun ini begitu sukar. Aku berapa
hari terakhir jadi mulai darah tinggi. Aku tak bisa lagi mengontrol emosi saat
berbeda pendapat dengan orang lain. Aku ingin marah, dan aku tunjukan perasaan
ku saat itu. Aku kesel sama orang-orang disekitarku. Kenapa aku bisa jadi
gampang kesel? aku gak gerti. Gejolak emosi sangat labil. Seumur ku seharusnya
aku bisa harus mature en bijak. Banyak hal yang tak dapat ku mengerti mengapa
semua ini harus terjadi. Aku ingin segera liburaaaaaan….
Akhir tahun
merencanakan liburan salahkah?
Tiket sudah kukantongi aku hendak berlibur ke
tempat yang dari dulu sejak aku SD aku ingin kesana, karena guru SD ku pernah
mengajari ku keindahan kota Jogja, kota khas makanan Gudeg. Betapa aku ingin
menjajal aku naik ke candi Borobudur dan aku selfie disana. Chiss :D
Jika tak ada lagi aral melintang aku hendak
short trip ke Jogja bersama salah satu rekan guru disekolah, seharusnya kami
pergi banyakan namun apa mau dikata yang jadi berangkat dari Karawang sisa aku
dan rekanku sisanya rekanku yang satu menunggu di Jogja. Tujuan utama kita
pasti Candi Borobudur. Meski aku tahu liburan ku kali ini tidak akan maksimal! Tapi
aku berusaha untuk menyenangkan diri sejenak sebelum tahun depan aku masuk
dunia skrispsit :’(
Adakah yang lebih penting dari sekedar belanja
baju baru?
Dari kecil kita sudah didoktrin untuk menyukai
natal karena Hadiah yang diterima baik langsung maupun tidak langsung, yang
paling dinantikan saat natal yaitu hadiah, makanannya, libur panjang,
jalan-jalan, semua orientasi berpusat pada menyenangkan diri sendiri. Jauh lebih
dalam lagi ada kah yang lebih penting dari semua hal diatas? Salah satu orang
bijak pernah berkata: yang terpenting saat kita menyambut natal adalah HATI
Yang Bersih. Dor
Sudahkah hati kita bersih dari segala kesalahan
yang telah kita perbuat, sudah kah mulut kita bersih dari kata-kata kotor yang
sudah kita katakana, sudahkah mata kita bersih dari segala pemandangan yang
tidak pantas untuk dilihat. Sudahkah kita? Termasuk aku dengan kelemahan dan keterbatasan yang
kumiliki. Apakah natal bagi ku adalah saat aku mengenakan baju baru lengkap
dengan flat shoes, ataukah ada sesuatu yang lebih berharga selain semua
kebutuhan secara jasmani?
Jawabannya tentu tidak. Kita diajarkan untuk memperbaiki
hubungan kita dengan Tuhan lalu dengan sesama kita.
Harapan Natal?
Dalam diam kututup mataku dan kulipat tangan
ini. Ada doa-doa yang hendak kupanjatkan kepada Tuhan pencipta langit dan bumi,
Ia Alfa dan Omega, Ia Agung dan mulia. Aku memohon untuk memperlengkapi setiap
rancangan-rancangan ku. Aku percaya dan yakin. Manusia boleh mereka-rekakan
yang tidak baik, tetapi Tuhan tidak pernah merancang sesuatu hal yang buruk
bagi kita orang percaya. Dalam doa terselip keinginan ku yang belum terjawab yaitu segera mempertemukan
ku dengan Mr. right. Aku bukan lagi
seusia remaja yang bisa saja pacaran ganti-ganti. Aku seorang perempuan biasa
dengan ukuran tinggi badan biasa hendak menanti jawaban Tuhan. Salah satunya
mungkin tentang pasangan hidup. Aku sekali-kalinya tak pernah memikirkan tentang
jodoh. Tetapi orang-tua mulai cemas anak ceweknya belum ada tanda-tanda. Aku pribadi
sangat santai. Bahkan orangtua mengancam akan menjodohkan ku dengan seseorang
yang tidak aku kenal. Aku sangat cuek dalam hal ini sampai seketika aku
disadarkan bahwa aku bukan anak kecil. Aku terlalu nyaman dengan status ku. Aku
masih punya cita-cita untuk berdiri dengan mengenakan baju toga.
Ohya boleh kah aku pamer sedikit terlalu banyak moment
indah dan duka. Salah satunya adalah artikel pertama ku bisa dipublish di CNN
pelajar Indonesia dengan tema #HariGuru. I’m so grateful.
Dan aku berharap tahun depan followers bertambah dan tulisan ku bisa naik di buletin, media online lainnya. Semakin banyak aku menulis semakin banyak yang ingin aku bagikan. Semakin besar pula kecintaan ku tentang dunia baru ku.Tak bisakah aku mencapainya dalam jarak satu tahun lulus kuliah dan dapet pacar. Semua harapan
ku masih self orientation.wohooo! Masih banyak lagi yang ingin aku kejar dalam dunia ini.
terakhir aku mengutip "Aku tidak sedang mengejar mata pencaharian tetapi mata air kehidupan - Unknown"
@audrenalyn
0 comments:
Posting Komentar