Hari ini pelatihan Gasing (Gampang, Asik, Menyenangkan) selesai. Itu artinya, tahun ajaran
2015-2016 totally END.
Aku seharusnya senang tapi banyak hal yang membuat ku tidak
sepenuhnya sukacita. Karena salah satunya adalah guru yang masuk ke sekolah
bersama ku di tiga tahun yang lalu sudah selesai masa pengabdiannya disini
karena ia harus melanjutkan hidupnya dengan pilihan yang sudah ia ambil yaitu
Menikah. Karena sesungguhnya bukankah sebuah pernikahan adalah sesuatu yang
wanita idamkan dari usia dini? Sedari usia remaja seorang wanita sangat menginginkan
pernikahan. Bagaimana dengan aku, apakah aku dari remaja pernah memikirkan akan
menikah? Aku rasa tidak. Mungkin ini yang membedakan ku dengan orang banyak. Aku
tidak ingin menikah karena tuntutan usia yang sudah masuk usia rawan, atau
tekanan dari keluarga dan banyak alasan nonse.
Banyak yang membuat kita merasa khawatir akan masa depan
kita.
Entah itu akan seperti apa jodoh ku kelak? Siapa pendamping hidup ku? Aku
tahu Tuhan sedang mempersiapkan yang terbaik dan itu namanya Iman #Faith
Ada yang merasa khawatir karena tidak kunjung dipanggil dari
kantor tempat melamar, ada yang khawatir karena gaji sebulan tidak akan cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat. Dan ada yang sedang bergumul karena sakit
penyakitnya yang tak kunjung sembuh. Meski sudah melewati tahap pengobatan dari alternative dan sebagainya. Seolah-olah harapan untuk bertahan hidup sudah sirna. Kecewa. Sedih. Marah. Pasti
Semuanya lantas membuat kita tidak pernah bersyukur untuk setiap hal-hal sederhana yang Tuhan ijinkan untuk kita alami.
with Miss Karis |
Malam terakhir |
Aku yang selalu khawatir, akankah anak didik di kelas ku ini mengerti apa yang ku ajarkan? Apakah cara penyampaian ku sudah sederhana ? Apakah aku mampu beli baju baru yang kekinian? Sudahkah aku masuk ke resto paling anyar? Dan kekhawatiran ku tidak berguna sama sekali. Aku lupa. Untuk mengucap syukur tidak perlu kita memiliki seluruh dunia tapi bersyukurlah untuk setiap hal yang sudah kita peroleh baik suka maupun duka #Grateful
Aku bersyukur karena aku mengenalnya sebagai pribadi yang ku ketahui Ia baik. Waktu yang kami alami adalah tiga tahun bukan waktu yang sebentar. Aku secara pribadi banyak belajar dari ketulusannya. Saat miss Karis harus mengajar anak-anak tidak pilih kasih. Saat ia harus menegur orang yang bersalah termasuk saat ia menegur ku dalam kasih. Aku melihat dari sisi kebaikannya. Walaupun aku menyadari tidak ada orang yang sempurna. Begitu juga dengan miss Karis yang punya kelemahan dan kelebihan. Dia mengajarkan ku tentang mengasihi anak-anak yang tulus dan tidak ikut campur urusan orang.
Saat orang lain hadir saat itu orang lain juga pergi dikehidupan kita. Sama halnya dengan orang lahir dan orang mati. Kami berpisah untuk sekian waktu hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.
Terimakasih untuk waktu dan kebersamaan yang sudah kita lalui bersama selama tiga tahun. Its been appreciate for me #Blessed
Aku berharap miss menjadi berkat di sekolah baru, seperti kesan yang baik di sekolah lama. Tetap menjadi Guru untuk anak-anak kandungnya (baca Ibu) menjadi seorang sahabat yang rendah hati. dan menjadi sahabat yang mendukung di dalam doa.
Saat kata-kata tak lagi dapat diucapkan, tersimpan untaian doa untuk ku ke Miss begitu pun sebaliknya.
Terimakasih banyak
#PelukSayang #BFF
0 comments:
Posting Komentar