Kalian
tahu?
Do
you know who your biggest enemy is?
Buat
gue pribadi, musuh terbesar gue adalah diri sendiri. Saat-saat paling sulit gue
harus mengalahkan diri sendiri tidaklah mudah. Contoh sederhana gue harus
berjuang mengalahkan rasa ngantuk gue ketika setiap pagi harus bangun dan gue
harus segera mengurus keperluan gue mengajar danlain hal.
Take a good look in the mirror. Yep buat gue gak pernah
menantang bahwa diri ini harus begini, harus begitu, gue selama ini hidup
nyaman dan aman sejahtera. Tanpa gue sadari bahwa hidup ini lebih dari sekedar
dari tantangan.
Gue gak pernah bermimpi menjadi seorang guru, tapi gue
menantang diri ini apakah gue
berhasil mengajar anak? Nyatanya pada tiga tahun belakangan
ini hasilnya nihil. Gue gagal hari ini.
Gue ingat salah satu perkataan orang bijak berkata, dalam
hidup tidak selalu menemukan jalan yang bertabur bunga, pasti di depan banyak
kerikil, banyak hambatan dan kelokkan, tidak jarang membuat kita banting stir
dan melepas pedal untuk menghentikan waktu.
Jika semesta mengijinkan hukum bunuh diri itu tidak dosa, aku
bermaksud untuk mencoba melakukannya. Aku baru dua puluh lima tahun, tapi aku
sudah menyerah. Aku kehilangan harapan. Seolah kepercayaan ku yang selama ini
kuyakini tidak berkuasa.
Ada banyak pertanyaan mengapa ? kenapa? Anda saja tidak
terjadi dan pertanyaan mengeluh lainnya bisa gue ajukan pada sang semesta. Gue menjadi
salah satunya yang bertanya paling banyak.
Pagi ini gue masih bisa melihat matahari menyingsing. Seharusnya
gue menikmati. Karena gue sangat suka sunrise dibandingkan sunset. Gue ini
punya quotes pribadi tentang sunrise. Tapi hari ini, seolah gak berfungsi
quotesnya. Arg!
0 comments:
Posting Komentar