Dan
pendakian pun dimulai, setiap orang yang naik berharap bisa menyaksikan
keindahan sunrise yang sangat indah dan menawan tetapi sayangnya karena
tertutup kabut yang sangat tebal.
Kali ini perjalanan ku gagal untuk melihat keindahan sunrise
yang kata orang terkenal. Gue percaya akan maksud Tuhan kali ini mungkin Ia
mengizinkan ku untuk pergi kesana (lagi).
Well gue mau
bercerita mengapa awalnya aku bisa ke Malang sendiri?
Apakah memank
sudah direncanakan?
Perjalanan ku
kali ini mengantarkan keyakinan ku bahwa tidak masalah perempuan bersolo
travelling. Yang jadi
masalahnya itu adalah saat harus izin ke orang tua, harus menyakinkan orang
tua gue. Sampai di hari keberangkatan saja pun nyokap tetap khawatir (namanya mama pasti takut anak perempuannya dalam bahaya) it's normal.
Apakah perjalanan ku selama disana lancar jaya? Tidak sama
sekali!
Apakah aku kehilangan dompet? Bukan itu!
Apakah aku ketinggalan kamera pocket? Oh no!
Apakah aku kehilangan dompet? Bukan itu!
Apakah aku ketinggalan kamera pocket? Oh no!
Awalnya mengapa gue bisa memilih untuk pergi sendiri karena gue rasa ini adalah waktu yang tepat untuk gue keluar dari comfort zone. Gue butuh
waktu untuk menistirahatkan segala organ-organ tubuh gue yang terlihat dan tak
terlihat. i need vitamin non sea * ala-ala travel blogger *
Dan alasan lain lagi adalah gue percaya akan proses pemulihan hati. Apakah gue abis putus cinta? Baru-baru saja tidak. Tapi awal tahun yang lalu adalah awal tahun terberat gue harus memilih antara sekolah gue or soal asmara. Gue memutuskan untuk mau focus ke kuliah dan gue berhenti berhubungan dengan orang yang gue kasihi. Miris yak! Dan sampai di penghujung tahun gue berkomitmen untuk memulai lagi semua dari nol include perasaan ini. Apakah gue menyesali semua keputusan ini? Awalnya ia gue rasa gue bodoh. Tetapi sekali lagi gue melihat tuntunan Tuhan dalam hidup gue. Meskipun kadang-kadang kita merasa Tuhan seolah-olah tutup telinga dan tidak bertindak. KITA KELIRU.
‘ aku tetap percaya meskipun Tuhan tampak kelihatan senyap ‘
I walk by faith…
Next alasan lain lagi adalah saat gue merasa untuk cukup
besar untuk menentukan arah hidup gue mau kemana? Gue memilih untuk melakukan
perjalanan ini (sendiri) ke Malang. Karena gue sedang ingin belajar. Bukan karena
gue ini anaknya senang belajar. Bukan itu! Gue dasarnya emank suka kelayapan
aja.hahahaha. Gue senang belajar akan sesuatu hal yang baru dalam hidup. Gue gak
akan tahu rasanya jalan sendirian di trotoar kota orang tanpa kenal siapapun
dan hanya membawa uang receh kurang dari dua ratus ribu. Dan itu tepatnya jam
11 tengah malam.
Apa gue gak takut?
Gue juga heran kenapa gue mau melakukan semua hal ini yang
orang lain anggap salah.
Gue mau jelasin kenapa gue gak bawa duit banyak karena emank
dari awal pun budget gue ke Malang minimalis kan dan rencana awalnya itu adalah
ransel yang isinya baju dan banyak lagi gue titip di guest house yang gue tidurin
dan sebelum berangkat ke Bromo, gue akan balik untuk mengambil ransel tersebut.
Namun semua sekali lagi apa yang direncanakan manusia itu belum tentu jadi Kehendak
Ilahi.
Malam ini malam tahun baru dan gue gak memikirkan keadaan
jalan yang tidak kondusif dikarenakan macet. Gue gak bisa bergerak dari
alun-alun kota Malang ke guest house. Gue terpaksa harus mikir berbagai cara ‘
bagaimana ini jadinya gue balik dan gak ada kendaraan umum pula ‘
Gue juga gak tahu jalan kota malang juga kan dan gue
sendirian. Sekali lagi gue gak kenal siapapun untuk dimintai tolong selain
Tuhan yang Maha Kuasa.
Dia yang gue percaya, Dia satu-satunya alasan kenapa gue
berani menjalani perjalanan ini. Dia yang membawa gue dengan selamat sampai di
kota Malang adalah Dia yang sama yang membawa gue dengan satu tujuan yaitu gue
belajar untuk Surrender. Gak ada satu
pun manusia yang bisa loe andalkan saat loe lagi kejepit. Atau loe pernah
denger saat loe lagi susah-susahnya loe merintih minta Tuhan tolong dan angkat
masalah loe. Yap saat itu gue hanya berdoa “ Jesus I need u ”
Modal gue saat itu hanya TRUST. Gue percaya akan
baik-baik saja selama gue ada dalam genggamanNya. I will be still and know You
are God...
Dia yang gue percaya adalah Tuhan yang selama dua puluh lima
tahun menuntun gue sampai kini gue memilih untuk menjadi seorang Guru TK. Satu panggilan
mulia dan terhormat saat gue menjadi rekan kerjanya untuk menjadi seorang guru
di sekolah Kristen. Sungguh semua bukan karena gue emank pantes mendapatkannya.
Tetapi karena kemurahanNya, tetapi karena Kasih Nya yang UNFAILING LOVE yang Dia
sudah buktikan dengan mati di kayu salib. Semua buat gue.
Only by His Grace
Only by His Grace
Oke lanjut gak nih… gue anggap lanjut ya.
Perjalanan gue terus berlanjut sampai gue akhirnya ketemu
dengan Driver ( Bpk. Sukari) yang akan membawa gue dengan satu pengalaman
berharga lainnya.
Selama melakukan solo travelling ini, gue gak punya motivasi
apapun untuk mendapatkan pujian semisal karena gue perempuan hebat atau berani
travelling sendirian, atau motivasi receh lain dapet jodoh.
Gue juga uda pasrah akan ketemu dengan berbagai macam
karakter orang dengan tipikel tidur yang macam-macam. Karena gue akan tidur sharing
dengan my room mate di dorm jadi gue belajar untuk toleransi kalau-kalau
kedapatan temen sekamar yang gak bisa tidur dalam keadaan mati lampu.
Gue juga uda pasrah akan ketemu temen-temen baru selama di
perjalanan ini yang berbagai karakteristiknya. Gue akan ketemu dengan mereka-mereka yang beribadah dimana saja selain
di rumah ibadah (Church). Tetapi entah mengapa gue kedapatan dengan temen travelling gue yang
sejurusan. Manusia boleh berencana tetapi keputusan Tuhan lah yang terlaksana. Sekali
lagi jika tanpa pimpinan Tuhan gak mungkin mobil jeep yang mereka tumpangi mogok-mogok dan jikalau gue gak melihat Cik Debi turun gue rasa kita tak pernah ketemu. Sampai pada akhirnya gue bisa se mobil jeep dengan mereka. I'm so lucky! yipie
Daniel, Yohanes, Daud |
0 comments:
Posting Komentar