Dari buku renungan Our daily bread yang aku baca pagi tadi,
mengajarkan ku bahwa.
“ Hanya Allah yang sanggup mengubah beban menjadi berkat “
Tidak ada satu pun manusia yang bisa menolong disaat-saat
kelam dan susah. Seperti bangsa Yehuda yang mengalami rasa takut ketika laskar
musuh hendak menyerang mereka ( 2 Taw 20: 2-3 ) aku pun sama baru saja
mengalami rasa takut seperti dikejar musuh. 15hari berlalu apakah lebih baik? Apakah
masih ada sukacita?
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Mungkin dari kita
sudah banyak mendengar akan hal ini. Bahwa aku pergi beribadah hari minggu lalu,
dan firman Tuhan yang sama yang menguatkan pada hari ini. Jangan takut. Tuhan
yang sama menolong bangsa Yehuda adalah Tuhan yang sama yang akan menyertai ku
sesuai janji penyertaannya. Tuhan mampu mengubah rasa takut ku menjadi damai
sejahtera.
“ Dear God help me not to be afraid when I encounter difficulty.
Help me to believe that Your goodness and love will follow me. Amin ”
Tuhan yang sama adalah Tuhan yang akan memimpin ku melewati
lembah kekelaman. Hanya Tuhan yang
sanggup menggubah air menjadi anggur, menenangkan angin badai dan banyak
keajaiban lainnya yang Tuhan sudah kerjakan untuk saudara dan saya. Sisanya bagian
kita adalah mempercayaiNya setengah hati atau sepenuh hati.
God walks with us through the lowest points in our lives. He
can make it possible to discover blessings in the valleys – Jennifer Benson S
The lowest points adalah saat-saat kelam ku tak lagi
mempercayai Tuhan adalah Baik. Saat aku ragu akan kasih setia Tuhan yang tak
pernah berubah dalam hidup ku. Karena pergumulan yang dihadapi terlalu menekan
aku merasa Tuhan tak lagi setia.
Aku ingat pemazmur dalam nyanyian nomor 77 menurut Yedutun.
Mazmur Asaf
Sudah lupakah
Tuhan menaruh kasih setia Nya pada ku?
Kini, malam-malam
tangan ku terulur dan menjadi lesu. Aku enggan untuk dihibur.
Aku gelisah
sehingga aku tidak dapat berkata-kata.
Aku memikir-mikir
kan zaman dahulu kala.
Aku merenung
“ Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali lagi bermurah hati? “
Kembali aku
merenung akan perbuatan-perbuatan Tuhan, ya aku merenungkan perbuatan-perbuatan
Mu. Ya Tuhan ku jalan Mu adalah kudus!
Dengan
lengan Mu Engkau telah menebus umat mu, dengan kuasa Mu Engkau nyatakan di
antara bangsa-bangsa.
Siapakah aku
dihadapan Mu Tuhan?
Aku terlalu
kecil untuk Engkau indahkan…
Terpujilah nama Mu Tuhan! Terpujilah!
@audrenalyn
#ourdailybread #renungan
0 comments:
Posting Komentar