05-07-2015
Sudah dua minggu, aku bergumul.
Dalam kamar ini, di rumah ini aku dikurung dengan berbagai macam rule disini.
Lalu apakah aku bertahan? Atau justru aku frustated?
Aku kepingin teriak, dan aku
ingin pergi ke pantai. Di pantai aku bisa teriaak, aku bisa bebas. Dan aku
sangat tertekan sekarang. Namun di tengah kegalauan maksimal aku tidak sampai
pingsan. Di tengah-tengah rutinitas ku mengajar, seringkali ku temukan ingin
pingsan. Karena aku rasa aku tidak cukup kuat. Ukuran kuat atau tidak siapa
yang menilainya?
*aku sendiri menilai tidak
sanggup. Menghela nafas, dan membuang nafas perlahan-lahan*
Di dalam nilai-nilai kekristiani, dikatakan untuk menilai seseorang
sudah dapat dilihat hati.
Apakah hati ya sudah beres? Atau belum? Dari hati kehidupan dapat
terpancar.
Yang terlebih dahulu di resuffle hati. Intinya adalah perilaku itu
keluar dari hati.
Aku sangat bosaan dengan usia sekarang
yang sangat sepi!Tanpa dijamahi cinta
Halaah bicara tentang kegalauan
mungkin kedatangan Tuhan yang kedua baru galau ku usai.
*perilaku ada dua childishness
(kekanakkan) dan foolishness (kebodohan).
Di dalam buku yang kubaca, di
kitab kidung agung 4 tertulis: apakah anda ingin mengalami kasihNya? Ada dua
point yang menarik saya,
1.
Dengarkanlah
FirmanNya, Dia ingin menceritakan kepada anda betapa berharga ya anda di
mataNya karena AnugerahNya. Jika anda mendengarkan apa yang dikatakan
orang-orang lain tentang anda, anda mungkin akan kecewa atau tersesat. Dan jika
anda mendengarkan diri anda sendiri, anda dapat menjadi putus asa. Percayalah kepada FirmanNya dan
tinggallah di dalam KasihNya. Biarlah hati anda mendengarkan suaraNya.
2.
Pandanglah
Dia dalam Kasih, Anda tidak dapat melihatnya secara fisik, tetapi anda
tetap dapat mengasihiNya. Pandanglah Dia dalam FirmanNya, dalam dunia yang
dijadikan-Nya juga dalam pemeliharaanNya atas anda setiap hari. Katakanlah
kepadaNya bahwa anda mengasihiNya!
At least, saya
mau mengutip Hymne latin abad kedua belas, yang diterjemahkan dalam bahasa
inggris oleh Edward Caswall.
Title: “ Jesus
the very thought of Thee ”
Yesus
saat ku Mengingat- Mu
Yesus
saat ku mengingat Mu
Rasa
manis mengisi hati ku
Tapi
jauh lebih manis memandang wajah Mu
Dan
bersandar di peluk Mu
Kala
Engkau hadir di hati ini
Kebenaran
mulai bercahaya
Kesia-siaan
duniawi sirna
Dan
kasih ilahi pun menyala
#HidupbersamaFirman
0 comments:
Posting Komentar