Aku percaya tidak ada yang kebetulan semuanya akan indah
pada waktuNya. Kemarin aku baru
memposting bagaimana kita harus hidup berintegritas. Keesokan harinya seorang
yang bijak berkata bahwa kita harus belajar dari karakter Yusuf. Kenapa harus
yusuf? Yusuf yang dimaksud adalah karakter yang muncul hanya sekali di alkitab
dan dia muncul saat moment Natal saja. Keberadaan Yusuf hanya dianggap sebelah
mata. Apa istiwemanya Yusuf? Di kitab
Matius diceritakan Yusuf ialah tunangan Maria. Dan dalam adat istiadat mereka
proses pertunangan ada jangka waktu ke jenjang pernikahannya. Jaraknya setahun.
Yusuf sebenarnya bisa saja kabur. Namun yusuf adalah seorang yang tulus hati.
Yusuf hendak menceraikan maria diam-diam. Dengan maksud tidak ingin
gembor-gembor. Tuhan melihat hati yusuf dan tuhan berbicara melalui malaikatnya
dalam mimpi yusuf kalau bayi didalam kandungannya itu adalah bayi yang akan
menyelamatkan umat manusia.
Seringkali didalam pelayanan kita menemukan kesalahpahaman,
kita sudah kerja banting tulang tentu dengan motivasi hanya berpusat pada
Tuhan. Kita masih saja salah. Jangankan ucapan terimakasih. Celaan dan hinaan
yang diterima. Lalu kita menjadi kecewa? Kita tinggalkan Tuhan. Bukankah banyak
orang disekeliling kita demikian. Bagaimana sikap Yusuf kita terapkan ?
bukankah menjadi orang tulus itu hidupnya susah. Tuhan yang kita sembah adalah
tuhan yang mempunyai sifat kekal dan mahakuasa. Masakan ia berkuasa menciptakan
semesta tapi tuhan seolah acuh terhadap hidup kita.
Saat malaikat berbicara lewat mimpi Yusuf. Seharusnya bisa
saja yusuf tidak telan mentah-mentah apa kata malaikat, bisa saja kan yusuf
membela itu cuma halusinasinya saja. Tapi Yusuf mau percaya dan mau mentaati.
Susah tidak percaya? Apalagi taat? Mempercayai sesuatu yang menguntungkan bagi
aku sangat mudah. Tapi ini mempercayai bahwa apa yang dikandung maria itu bayi
Yesus dan kau akan menjadikan maria istrimu tapi sampai saat kelahiran tiba
yusuf tidak menyentuh maria. Dor
Trust and Obey. Ketika kita percaya kita akan mentaatinya meski
susah. Tidak mungkin kita berkata kita
percaya tapi kita tak punya kerinduaan untuk belajar taat. Nonse
Yusuf bukanlah seorang yang berasal dari keluarga kaya raya,
tapi yusuf adalah orang yang bertanggung jawab dalam rumah tangga barunya
dengan maria. Bukankah seseorang yang bertanggung jawab pada Tuhan pasti
bertanggung jawab juga dengan keluarga. Kita sebagai perempuan menantikan
seorang Mr. Right yang bertanggung jawab pada keluarga. Aku pun demikian. Aku
belajar dari kesungguhan hati Yusuf yang seorang tulus hati. Dan belajar untuk
taat ketika aku percaya. Terakhir aku mengerjakan apa yang sudah menjadi bagian
ku dengan tanggung jawab. Amin
#happysunday
Note: seharusnya aku postingnya hari Minggu lalu tapi karena ada latihan tapi gak
jadi karena hujan.
Dor
0 comments:
Posting Komentar