Rabu, 16 Maret 2011

Surat kecil untuk Tuhan

terinspirasi dari sebuah novel yang berjudul sama surat kecil untuk Tuhan by agnes davonar. ingin sekali menulis surat untuk Tuhan menceritakan keluh kesah ku di dunia ini. tapi aku mampu mengatakan nya disaat ku berbicara padanya waktu malam, siang atau pagi karena ia tak pernah tidur. ia selalu menjaga ku di waktu malam sampai ku terbangun dipagi hari dengan kondisi sehat. i'm so greatfull heart. ku ingin menjadi seperti agnes yang mampu menulis sebuah tulisan yang layak untuk dibaca. mungkin aku ga mampu seperti dia yang begitu lugas menorehkan kisah dan pengalaman hidupnya lewat blog lalu ditulis di buku. sepertinya aku juga udah banyak menulis tapi hasilnya belum bagus dan biasa aja. hehe ;) sekarang aku didepan komputer aku berterimakasih untuk kesempatannya untuk kerja disini aku mampu mengetik banyak dan menuangkan ide2 konyol ku di catatan kayak gini. banyak komentar yang tidak senang ku disini karena ga ada harapan, ga ada masa depan yang bisa membawa ke jenjang lebih baik. jelas aku ga mampu jawab sendiri bingung... ak bukan Raja salomo yang diberikan hikmat oleh Tuhan. aku adalah listya yang tinggal di keluarga bukan kristen aku harus berjuang untuk menjadi pelita ditengah keluargaku yang masih gelap. jelas aku ga sanggup... disaat umurku 17tahun mungkin hadiah yang diinginkan seorang anak perempuan adalah sweetseventen celeb yang cantik dan hadiah dr keluarga dr sweetheart. lain dengan aku yang harus ikut babtisan disaat umur ku 17tahun kado terindah yang kudapatkan adalah sebuah babtisan kudus yang kuterima. bukan karena keharusan atau menjadi ketua di persekutuan gereja atau deadline karena teman2 yang lain dibabtis aku enggak. ga sama sekali. aku berpikir disaat yang lain hura2 aku mampu berkomitmen sm diri sendiri untuk mau dibabtis karena dari masa muda aku sudah menjadi milik kristus jadi dari situ aku ga boleh jadi batu sandungan. waduh masih panjang nanti ak sambung lagi di part2