Rabu, 19 Januari 2022

Happy New Year 2022 New Beginning to me.

Let me tell my story. 

Hari ini selesai di vaksin booster ketiga. Karena harus mengikuti peraturan pemerintah. Persyaratan dari sekolah tatap muka adalah guru-guru harus menerima vaksin booster. Untuk menentukan mau vaksin jenis apa aku bingung...

Aku termasuk orang yang tidak pernah sakit. Kalau sakit kecil semisal batuk pilek itu wajar yah. Namun sekali lagi dengan pertolongan Tuhan aku mempunyai imun tubuh yang cukup kuat. Buktinya saat teman-teman yang lain istirahat setelah di vaksin aku lebih memilih untuk bercerita.

Melalui cerita ku, tidak banyak harapan ku.

Aku hanya ingin jeda.

Aku lelah. 

Tahun-tahun sebelumnya aku mungkin terlalu banyak berharap. Dan apa hasilnya aku banyak kecewa.

Aku berjuang dan berkorban pada kemampuan diri sendiri. Aku kalah.

Aku terbentur dan hati ku hancur dengan banyak hal yang menimpa ku.

Entah seberapa banyak doa yang panjatkan pada Tuhan. Memohon untuk kisah ku kali ini jangan suram.

Tapi sekali lagi Tuhan mau mengajarkan ku artinya Percaya dan Berserah.

Selama ini aku mungkin sudah bilang aku pasrah Tuhan. Sejujurnya aku belum bisa.

Di tahun-tahun sebelumnya aku banyak berencana mau ini dan itu.

Kali ini aku mau ikut apa kata Rencana Tuhan saja. Kemarin aku buat rencana gagal dan berantakan.

Aku tidak ingin terlalu banyak berencana di tahun ini.

Biar yang berlalu telah berlalu. Yang baru segera datang.

Ikhlas tidak ikhlas aku harus belajar menerima keadaan bahwa tidak semua harapan harus berjalan seiring dengan kenyataan.

 

Tahun baru 2022 adalah titik dimana aku berani untuk mengambil keputusan. One of the best decision Mengundurkan diri dari sekolah dimana aku sudah mengabdi selama 9tahun. Waktu 9tahun itu menurut aku adalah waktu yang cukup panjang yaah untuk belajar. Apa yang aku hasilkan selama 9tahun? Apa aku menyesal jadi guru? Apa aku sudah cukup baik untuk menjadi guru teladan?

Hmm…

Lalu whats next?

Apa ada jaminan di tahun baru 2022 aku akan menjadi lebih baik.

Jawaban ku sekali lagi. Aku hanya mau berserah pada rencana Nya yang terbaik.

Contoh sederhana.

Sejak informasi tentang vaksin booster ketiga sudah bisa dilaksanakan bagi masyarakat dalam rentang (6bulan) sejak vaksin kedua. Aku sudah mulai memilih mau divaksin jenis apa. Apa kali ini aku mau ikut vaksinasi di sekolah atau memilih untuk mandiri?

Dengan berbagai pengetahuan yang terbatas aku mulai mencari info tentang berbagai jenis vaksin. Oiya aku ini vaksin Sinovac dari kesatu dan kedua. Karena Sinovac tidak memberikan efek yang terlalu keras ke tubuh ku. Dan lagi aku harus mengikuti kebijakan dari sekolah ku dimana guru-guru akan vaksin Sinovac meski ibarat Hape teh Sinovac itu buatan China. Berbeda dengan Moderna dll buatan dari Amerika. Artinya aku tidak bisa bepergian ke Amerika kecuali aku disuntik kembali.

Awalnya aku mau jalur mandiri untuk vaksin sendiri. Vaksin yang berbeda dengan dosis yang lebih keras katanya efek sampingnya itu setelah disuntik akan demam selama 3hari. Waw aku pikir selama 3hari aku hanya perlu bed rest. Aku bisa istirahat dirumah dan tidak perlu ke sekolah.

Namun pada akhirnya balik lagi. Rencana ku bukan rencana Tuhan. Siang tadi aku dan rekan guru-guru lainnya aku disuntik booster ketiga Sinovac.

I love sinovak. Hahaha.

Saat ini apa yang aku rasakan. Nyeri, pegel-pegel, pusing, lapar, ngantuk?

Perasaan yang aku alami hanyalah hampa dan kosong. Tidak ada hubungan dengan vaksin sama sekali.

Aku juga ingin merasakan sakit secara fisik bukan sakit hati.

Aku harus bersyukur pada Tuhan berlipat-lipat ganda. Karena aku dikasih kesempatan tubuh yang kuat secara fisik tapi psikis aku sakit. Mungkin kalau di sinar x hati ini penuh dengan bolong.

Dan lelahnya lagi semua orang melihat aku ini perempuan yang tangguh.

Sesekali aku ingin terlihat rapuh dan aku gak cukup kuat untuk melewati hari-hari... That's way tempat yang ingin aku kunjungi setelah aku resign itu kalau bukan ke gunung aku mau ke pantai.

Kenapa harus ke alam?

Menurut ku self healing itu bukan shopping atau self reward aku makan di restoran fancy deh. Melainkan aku bisa solo travelling ke tempat dimana aku bisa menyadari dan merasakan bahwa aku ini penuh kekurangan dan kelemahan. Di balik semua yang aku miliki. Aku tidak pernah dibiarkanNya sendirian. Karena ada Tuhan yang selalu menyertai ku di setiap musim.

Sekalipun dunia tidak melihat ku. Aku ini sangat berharga di mata Tuhan.

Sekalipun di dunia ini aku kehilangan banyak hal. Aku punya yang terpenting dan terutama. Aku ini punya Tuhan yang maha Baik dan maha Kuasa. Dan sebaliknya aku ini kepunyaanNya.

Jadi kenapa aku harus khawatir kalau hidup ku tidak dipelihara olehNya.

Selama ini aku hidup dalam ketakutan dan kekhwatiran akan masa depan.

Aku takut gagal

Aku khawatir masa depan ku suram

Aku cemas memikirkan apa yang akan terjadi di hidup ku yang singkat ini.

1 Petrus 5:7

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Aku berharap ayat demi ayat bukanlah jimat saat aku membutuhkannya. Lalu setelah kebutuhan ku terpenuhi ayat ini hanya menjadi pajangan. Tidak. Aku mau mengamini bahwa ayat demi ayat ditulis untuk menguatkan bagi setiap kita yang sedang berbeban berat. God with Us

**Bila hati terasa berat

Tak seorang pun mengerti bebanku

Kutanya padaNya

Apa yang harus kuperbuat...

Sujud di AltarNya