Surat
kecil Untuk Pak Basuki
Selamat
Malam Pak Ahok yang terkasih….
Saya
tahu kita berdua tidak pernah saling mengenal satu sama lain. Saya yakin meskipun
saya mention berulang sekalipun punya saya pasti kelelep oleh pendukung Ahokers
yang lain yang berusaha memberikan dukungan terbaiknya terhadap bapak. Saya
sendiri adalah rakyat non DKI yang notabene tidak ikut dalam pemilihan Cagub
dan Cawagub kemarin. Saya hanya rakyat biasa yang hanya bisa menulis surat
sebagai bentuk dukungan saya terhadap bapak. Saya tahu jelas siapa saya. Saya
bukan politisi, saya bukan ahli hukum, atau mahasiswi jurusan politik. Saya gak
pandai berkata-kata, jikalau bapak menemukan kalimat yang tidak sesuai mohon
dimaafkan.
Saya
juga bukan orang yang mengerti banyak hal tentang pengadilan dan sebagainya.
Saya hanya tahu Indonesia adalah Negara yang Majemuk. Saya hanya tahu Indonesia
bukan milik satu golongan atau satu ras atau satu agama saja. Yang saya tahu
Indonesia berlandaskan Pancasila dengan sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha
Esa. Namun hari ini adalah moment bersejarah dimana hukum bisa dibolak-balik.
Saya
tidak tahu sekarang perasaan bapak seperti apa, Kecewa kah? Sedih? Hancur? Kacau?
Marah ? Atau justru pasrah? Seperti yang tempo dulu bapak pernah utarakan “ Tuhan tahu yang terbaik “ begitu juga
dengan sidang Ahok hari ini. Media mulai ramai dari tadi pagi menunggu
keputusan Hakim apakah Ahok dinyatakan bersalah atas kasus penistaan agama atau
Ahok bebas dari tuntutannya.
Hati
saya pun dari pagi getir menunggu keputusan sidang bapak. Berharap yang terbaik untuk Pak Ahok. Kemudian
sidang pun berlanjut dan pada akhirnya Ahok
Divonis Hukuman 2 Tahun Penjara http://ln.is/today.line.me/ID/art/StaUb … #LINETODAY
Berikut
adalah berita pertama yang saya baca siang tadi. Sontak membuat saya
bertanya-tanya. Apakah Adil untuk
seorang yang telah berjuang bagi kepentingan orang lain diatas kepentingan
dirinya sendiri? Berbulan-bulan Pak Ahok dicap sebagai orang yang menista agama
sebrang. Hanya karena Pak Ahok dilahirkan sebagai keturunan Chinese dan
beragama Kristen, apakah adil Ia dituding dan difitnah atas tuduhan penistaan
agama. Toh Beliau sudah minta maaf secara terbuka http://news.liputan6.com/read/2675917/djan-faridz-ahok-minta-maaf-lagi-ke-umat-muslim-hari-ini.
Saya
sendiri sering disalahkan atas tudingan-tudingan miring yang memank betul saya
lakukan dan perbuat saya kesal, saya tidak terima. Untungnya Pak Ahok tidak
punya hati seperti saya. Kasus penistaan agama yang dituding ke pak Ahok
membuat saya berpikir ulang,
“Sebenernya
apakah selama ini saya tidak pernah melakukan kebohongan besar terhadap agama
saya?.”
Kita
seringkali melabeli diri kita orang beragama namun pada kenyataannya apa yang keluar
dari mulut kita seringkali bertolak-belakang dengan apa yang kita lakukan.
Seringkali bukan kita memakai agama sebagai kedok untuk menutupi
pelanggaran-pelanggaran yang sudah kita perbuat. Seharusnya kita juga diadili.
Tapi Tuhan Maha tahu.
Saya
diajarkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Namun sebaliknya
saya diajarkan untuk mengasihi dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
Apakah mudah? TIDAK SAMA SEKALi!
Apakah
mudah bagi Pak Ahok melanjutkan karier politiknya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Malem ini saya dapat berita bahwa Pak DJarot (wakil gubernur) sudah resmi
menjabat sebagai Gubernur PLT hingga periode mereka selesai di bulan Oktober
2017.
“Apakah
mudah bagi Pak Ahok untuk mengasihi mereka-mereka yang membenci bapak?” Tanya
saya lagi.
Jika
saya menjadi bapak, saya sudah marah-marah dengan Tuhan pak.
Itulah
bedanya orang yang memang dipanggil untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan yang
BESAR dengan orang yang tidak terpanggil.
Atas
dasar apa saya marah jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan
hati? Siapakah saya dihadapan sang pencipta. Saya tidak lebih dari debu yang
sebentar hempas.
Pak
Ahok yang terkasih, linimasa twitter, Instagram, facebook banjir dengan ucapan
bela sungkawa dan memberi dukungan kepada bapak. Ada yang berkicau “I stand with
Ahok“, “stay strong!“, “Tuhan tidak pernah
tidur”, ada pendukung yang menjenguk di Rutan Cipinang, ada yang sampai
dorong-dorongan di depan rutan karena tidak diperbolehkan masuk, ada yang
menyalakan lilin sebagai bentuk simpati atas apa yang bapak alami, ada yang
seperti saya yg hanya bisa menulis surat (yang mungkin tidak akan pernah dibaca
oleh bapak) tapi saya akan tetap mendoakan Pak Ahok.
Doa-doa
saya yang terbaik untuk bapak dan untuk Indonesia.
Tetap
menjadi garam dan terang dimana pun Pak Ahok berada meski bapak sedang didalam
jeruji besi saya yakin semangat dan kerja keras bapak tidak akan pernah luntur.
Buktinya hari pertama bapak di Lapas banyak kaum hawa yang minta foto kan pak.
Pak
Ahok ibarat penyegaran disana J
Dan
untuk Keluarga Pak Ahok secara khusus istrinya Ibu Veronica dan ketiga anaknya
( Sean, Nathania, Daud) tetap kuat dan sabar. Jikalau saya boleh mengambil ayat
dari kitab taurat di Alkitab sebagai kekuatan dalam menjalani ujian ini
“Aku
tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu
yang gagal - Bilangan 15:1-41”
Akhir kata, tidak ada yang namanya penyesalan jika segala sesuatu sudah dilakukan atas dasar niat baik. Meski pahit tapi apa yang sudah bapak lakukan untuk Jakarta sudah lebih dari cukup. Terimakasih. We love you
Teriring salam dari yang mengasihi mu
@audrenlyn
#SaveNKRI #SaveAhok #WeStandWithAhok
Teriring salam dari yang mengasihi mu
@audrenlyn
#SaveNKRI #SaveAhok #WeStandWithAhok
0 comments:
Posting Komentar