Selasa, 09 Mei 2017

Surat kecil untuk Ahok

19 Mei 2017



Surat kecil Untuk Pak Basuki

Selamat Malam Pak Ahok yang terkasih….

Saya tahu kita berdua tidak pernah saling mengenal satu sama lain. Saya yakin meskipun saya mention berulang sekalipun punya saya pasti kelelep oleh pendukung Ahokers yang lain yang berusaha memberikan dukungan terbaiknya terhadap bapak. Saya sendiri adalah rakyat non DKI yang notabene tidak ikut dalam pemilihan Cagub dan Cawagub kemarin. Saya hanya rakyat biasa yang hanya bisa menulis surat sebagai bentuk dukungan saya terhadap bapak. Saya tahu jelas siapa saya. Saya bukan politisi, saya bukan ahli hukum, atau mahasiswi jurusan politik. Saya gak pandai berkata-kata, jikalau bapak menemukan kalimat yang tidak sesuai mohon dimaafkan.
Saya juga bukan orang yang mengerti banyak hal tentang pengadilan dan sebagainya. Saya hanya tahu Indonesia adalah Negara yang Majemuk. Saya hanya tahu Indonesia bukan milik satu golongan atau satu ras atau satu agama saja. Yang saya tahu Indonesia berlandaskan Pancasila dengan sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun hari ini adalah moment bersejarah dimana hukum bisa dibolak-balik.
Saya tidak tahu sekarang perasaan bapak seperti apa, Kecewa kah? Sedih? Hancur? Kacau? Marah ? Atau justru pasrah? Seperti yang tempo dulu bapak pernah utarakan “ Tuhan tahu yang terbaik “ begitu juga dengan sidang Ahok hari ini. Media mulai ramai dari tadi pagi menunggu keputusan Hakim apakah Ahok dinyatakan bersalah atas kasus penistaan agama atau Ahok bebas dari tuntutannya.
Hati saya pun dari pagi getir menunggu keputusan sidang bapak.  Berharap yang terbaik untuk Pak Ahok. Kemudian sidang pun berlanjut dan pada akhirnya Ahok Divonis Hukuman 2 Tahun Penjara ln.is/today.line.me/ #LINETODAY
Berikut adalah berita pertama yang saya baca siang tadi. Sontak membuat saya bertanya-tanya. Apakah Adil untuk seorang yang telah berjuang bagi kepentingan orang lain diatas kepentingan dirinya sendiri? Berbulan-bulan Pak Ahok dicap sebagai orang yang menista agama sebrang. Hanya karena Pak Ahok dilahirkan sebagai keturunan Chinese dan beragama Kristen, apakah adil Ia dituding dan difitnah atas tuduhan penistaan agama. Toh Beliau sudah minta maaf secara terbuka http://news.liputan6.com/read/2675917/djan-faridz-ahok-minta-maaf-lagi-ke-umat-muslim-hari-ini.

Saya sendiri sering disalahkan atas tudingan-tudingan miring yang memank betul saya lakukan dan perbuat saya kesal, saya tidak terima. Untungnya Pak Ahok tidak punya hati seperti saya. Kasus penistaan agama yang dituding ke pak Ahok membuat saya berpikir ulang,
“Sebenernya apakah selama ini saya tidak pernah melakukan kebohongan besar terhadap agama saya?.”

Kita seringkali melabeli diri kita orang beragama namun pada kenyataannya apa yang keluar dari mulut kita seringkali bertolak-belakang dengan apa yang kita lakukan. Seringkali bukan kita memakai agama sebagai kedok untuk menutupi pelanggaran-pelanggaran yang sudah kita perbuat. Seharusnya kita juga diadili. Tapi Tuhan Maha tahu.
Saya diajarkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Namun sebaliknya saya diajarkan untuk mengasihi dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Apakah mudah? TIDAK SAMA SEKALi!
Apakah mudah bagi Pak Ahok melanjutkan karier politiknya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Malem ini saya dapat berita bahwa Pak DJarot (wakil gubernur) sudah resmi menjabat sebagai Gubernur PLT hingga periode mereka selesai di bulan Oktober 2017.
“Apakah mudah bagi Pak Ahok untuk mengasihi mereka-mereka yang membenci bapak?” Tanya saya lagi.
Jika saya menjadi bapak, saya sudah marah-marah dengan Tuhan pak.

Itulah bedanya orang yang memang dipanggil untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan yang BESAR dengan orang yang tidak terpanggil.
Atas dasar apa saya marah jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginan hati? Siapakah saya dihadapan sang pencipta. Saya tidak lebih dari debu yang sebentar hempas.

Pak Ahok yang terkasih, linimasa twitter, Instagram, facebook banjir dengan ucapan bela sungkawa dan memberi dukungan kepada bapak. Ada yang berkicau “I stand with Ahok“, “stay strong!“,  “Tuhan tidak pernah tidur”, ada pendukung yang menjenguk di Rutan Cipinang, ada yang sampai dorong-dorongan di depan rutan karena tidak diperbolehkan masuk, ada yang menyalakan lilin sebagai bentuk simpati atas apa yang bapak alami, ada yang seperti saya yg hanya bisa menulis surat (yang mungkin tidak akan pernah dibaca oleh bapak) tapi saya akan tetap mendoakan Pak Ahok.
Doa-doa saya yang terbaik untuk bapak dan untuk Indonesia.
Tetap menjadi garam dan terang dimana pun Pak Ahok berada meski bapak sedang didalam jeruji besi saya yakin semangat dan kerja keras bapak tidak akan pernah luntur. Buktinya hari pertama bapak di Lapas banyak kaum hawa yang minta foto kan pak.
Pak Ahok ibarat penyegaran disana J

Dan untuk Keluarga Pak Ahok secara khusus istrinya Ibu Veronica dan ketiga anaknya ( Sean, Nathania, Daud) tetap kuat dan sabar. Jikalau saya boleh mengambil ayat dari kitab taurat di Alkitab sebagai kekuatan dalam menjalani ujian ini
“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal - Bilangan 15:1-41”

Akhir kata, tidak ada yang namanya penyesalan jika segala sesuatu sudah dilakukan atas dasar niat baik. Meski pahit tapi apa yang sudah bapak lakukan untuk Jakarta sudah lebih dari cukup. Terimakasih. We love you







Teriring salam dari yang mengasihi mu


#SaveNKRI #SaveAhok #WeStandWithAhok

0 comments:

Posting Komentar