Selasa, 30 Juni 2015

Apa itu GASING (Gampang, Asyik, Menyenangkan....) ?

29 Juni 2015

Hari pertama workshop GASING (Matematika)
Aku menangis semakin dalam. Aku bersedih karena apa.
Karena aku tak bisa menerbitkan tulisan ku. Bukan? Lalu karena apa?
Apakah karena aku tidak bisa berpacaran? Karena waktu ku habis.
Seseungguhnya apakah betul waktu selalu habis. Bukankah yang habis itu ialah pengurangan lima kurang lima hasilnya habis.
Itu juga pelajaran yang aku dapat dari workshop tentang mempelajari matematika ada taktik nya. Melalui GASING (Gampang, Asyik dan Menyenangkan).
Aku sedang tidak ingin membicarakan matematika. Karena aku sudah terlambat untuk menjadikan matematika ialah pelajaran kesukaan dan bukan menjadikannya musuh.
Aku benci berhitung. Aku benci harus menghitung jumlah rasa rindu yang harus aku tahan-tahan supaya tidak terlihat kecentilan.
Ada satu pertanyaan yang dilontarkan dari bibir si pembicara tadi
“ Pekerjaan apa yang dapat kita lakukan tanpa harus menghitung? Dengan kata lain pekerjaan yang tanpa memerlukan matematika. Adakah ?”
Tidak ada, kami sepakat menjawabnya. Tapi
Ada satu ibu yang menjawab tidur. tidur tak membutuhkan matematika.
Emmm... nampaknya ibu ini benar. Kami pun berbisik.
“ tunggu dulu ibu-bapak, kata sapa tidur tidak perlu matematika. Dalam mimpi kita bukankah kita sering menghitung berapa jumlah anak domba? Satu...dua...tiga...empat...limaa. lalu tiba-tiba kita terbangun karena mendengar bunyi ayam jago berkokok tiga kali.
Aku rasa tidak ada pekerjaan di dunia ini tidak membutuhkan matematika.
Aku sedang menulis untuk segera dikirimkan ke sebuah artikel yang dibaca oleh sejuta umat manusia pecinta media sosial. Apakah aku bisa?
Untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin diraih sebagai goal ku?
Ish...

Yang menarik selain pertanyaan si speaker yang tadi. Di sela-sela break kami. Ia juga memunculkan video yang bagus sekali menurut ku. Inti dari video tersebut adalah.

Dalam mempelajari sesuatu yang baru. Awalnya kita kesulitan bahkan ruang-sadar kita menolaknya karena kita berasosiasi susah dan kita tidak bisa.
“aah da aku mah apa atuh, gak gerti diajarin juga b-o-d-o. Dan kenyataannya kita akan terus b-o-d-o tanpa mengubah masa depan kita.
Dalam video tersebut diceritakan ada dua seorang pencinta alam yang hendak mendaki puncak gunung. Awalnya aku pikir dua pendaki ini akan melewati tebing (jurang sih tepatnya) satu dengan tebing yang lain dengan menyebrang menggunakan seutas tali. Dan apa yang terjadi.
Pendaki ini terus menyebrang dengan berani bahwa ia mampu menyelesaikannya sampai ujung tali tsb. Singkat cerita, pendaki berhasil menyebrang dengan tali dari tebing satu ke tebing yang lain. Oh sudah selesai. Itu aja. Belum selesai e dodoe.
Yang aku kagumnya, pendaki ini melakukan penyebrangan kemudian ia hendak membuat papan penyebrangan, untuk para pendaki lain yang ingin menyebrang tanpa harus mempertaruhkan nyawanya dengan tali saja. Dua pendaki ini berhasil membuat jalan penyebrangan yang menghubungkan tebing satu ke tebing lainnya.
OWSOME!

Dalam hati ku memuji berani sekali mereka, hebat, keren!

Apakah ada yang seberani mereka? Mengalami kesulitan tanpa ragu.
Atau kita ingin hidup dalam comfort zone kita dan kita tidak mengubah apapun.

Jawab sendiri ya...
Sebagai bahan refleksi bersama... (tanpa maksud menggurui eh)

30 Juni 2015

Hari kedua Workshop mempelajari tentang SAINS

point-point ya yang dapat diambil dari mapel ini adalah, pelajaran IPA ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. MTK, IPA sebenarnya mapel sepaket yang ditakuti sejumlah anak yang IQ ya biasa aja. Karena mata pelajaran ini tidak lagi menggunakan perasaan yang dominan, tetapi kemampuan atau kecermatan dalam berpikir (logika) harus bergerak cepat. secepat anak cowok mau nembak target inceran ya supaya gak keduluan lawannya. eaa fokus :D

Dalam catatan ku, pada prinsipnya belajar IPA bukanlah tentang kemampuan mengingat atau mengapal rumus-rumus. itu mah JADUL bangeud.
kini kemampuan mengingat atau mengapal adalah hal terakhir yang dapat dilakukan seorang anak untuk mempelajari IPA, lalu prinsip terutamanya kata si speaker adalah
" Science process skill"
artinyaaaaa, belajar IPA itu hal yang paling dominan ialah mengamati, atau observasi. Jadi biarkan si anak kalau di rumah ketemu si Kecoa jangan biarkan orang-tua melarang meski bau, tapi biarkan dulu saja anak kita mengamati dulu binatang temuannya. lalu peran orang tua sebagai pembimbing mengarahkan laah....

Setelah mengamati ada lagi step selanjutnya.... aku mencatat yang bagian penting-pentingnya.
tapi di pelajaran SAINS ini titik kritisnya adalah bukanlah anak pintar mengapal tanpa mengerti prosesnya bagaimana bisa begini, bagaimana bisa begitu. salah satu contoh bagaimana balon tiup yang biasa kita gunakan di pesta ulang-tahun anak dapat dimasukan kedalam gelas aqua yang kecil. lalu masih banyak lagi eksperimen yang dilakukan oleh speaker yang ditunjukan kepada kami. dan aku baru pertama kali menyaksikannya. dan satu hal lagi yang ku kagumi.
Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dengan rasio. menurut pandangan aku loh.
salah satu contoh untuk kemampuan mengukur yang merupakan step berikut untuk belajar IPA. bagaimana manusia mengukur sampai kedalaman paling dalam lapisan kulit manusia dan yang terjauh sampai diatas langit masih bisa diukur oleh manusia. Jika kita bisa lihat video ya bisa merinding.
Letak kagumnya dimana? Kalau begitu dimana letak Sang pencipta itu tinggal?
Ada dua hal mengapa kadang seorang ilmuwan atau scientist bisa menganut atheis atau sebaliknya semakin rendah hati karena menyadari siapa kita dihadapan sang pencipta.

apa lagi yang menarik dari SAINS? selain kemampuan berpikirnya yang dominan. Kemampuan deskriptif sangat penting. mengapa dikatakan penting? karena anak dilatih bagaimana mengungkapkan apa yang ia alami dan rasakan lewat mendeskripsikan yang berkaitan tentang materi tentu.

seperti yang aku lakukan sekarang, setelah dua hari ikut workshop aku mengerti banyak hal. aku menyadari semakin aku perlu banyak belajar karena sesungguhnya aku tidak tahu apa-apa. ini salah satu qoute juga.
bagi ku mungkin agak terlambat untuk mencintai kedua pelajaran ini matematika dan IPA (biologi, kimia, fisika) tapi pepatah mengatakan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
saya disini sebagai salah satu pendidik yang akan mengajarkan anak-anak didik saya untuk mencintai matematika dan sains, mengubah paradigma orang tempo doloe bahwa matematika susah, apalagi IPA. Pokoknya susah bangeud. tapi dua hari ini aku belajar untuk mempercayai. bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak bisa kita lakukan dengan kemauan, kerja keras dan disiplin. aku juga percaya saat Prof Yohanes Surya (nama beken Prof. Yo) menyakinkan bahwa matematika tidak lah menakutkan dan kita orang-orang Indonesia tidak bisa bersaing dengan orang-orang luar negri kepada masyarakat khususnya pemerintah tidaklah mudah. banyak yang mencibir Prof Yo banyak yang tidak menduga bahwa anak-anak daerah bisa. asal ada metodenya, ada strateginya, ada taktik. Nah dengan Gasing lah kita bisa mempelajari titik tersulit dengan mengerti titik kritisnya tentu. Kalau bisa lanjut ke step berikut, kalau gak gerti mundur lagi. Oke caps!
aku bukanlah seorang yang pintar mengutarakan banyak terimakasih untuk TIM dari  @suryainstitute
untuk speaker yang datang ke SEKOLAH IMAN Bapak. Boni Panggabean yang sampai sekarang aku tak tahu asal nya dari mana, tapi aku sangat menikmati dua hari workshop bersama beliau. Sangat fun dan kelas kami hidup (maaf pak kalau aku suka nguap yawn :/)

akhir kata Tuhan menciptakan kita manusia dengan kemampuan berpikir. kemampuan berpikir harus disertai Ilmu pengetahuan dan Agama tanpa keduanya mereka tidak dapat berjalan seiring.



Selamat menunaikan ibadah puasa.
#edisiramadhan #semogaberkah


Ps: no edit, no baca ulang soalnya warnetnya berisik. hihi

Rabu, 17 Juni 2015

I will miss them

Hari terakhir sekolah....
Satu tahun sudah berakhir tahun ajaran 2014-2015 anak-anak pun akan segera naik kelas dan berganti. Tapi setiap tahunnya aku selalu merasa sedih. Aku selama setahun tidak menetap di satu kelas. Nanti aku bisa pindah ke kelas lain karena aku sih fleksibel ditempatkan di kelas manapun aku harus siap.
Bagi ku kebersamaan dengan mereka satu tahun sangat memorable and precious.
Saat materi pembelajaran yang disampaikan anak-anak dapat menerimanya dan menikmati aku sangat senang. Aku merasa penilaian ku sebagai guru dikatakan berhasil atau tidak ditentukan oleh anak didik ku. 80persen dari mereka mampu dan memahami materi. Aku dapat dikatakan mantap :p
Bagi ku menjadi seorang guru anak-anak preschool atau todler atau etc. Sangat menyenangkan dan capek buaaaangeeeeet.
Ada banyak cara untuk menjadi guru yang bole dikatakan hikmat dan tegas. Misal saat menghadapi anak ribut. Guru tidak diperbolehkan mengetuk-getuk whiteboard. Padahal di kehidupan nyata guru biasa melakukan hal diatas.
Aku masih harus banyak belajar,
Sama halnya menjadi seorang penulis blog. Aku masih banyak harus membaca agar pengetahuan ku luas. Supaya isi tulisan tidak melulu galau wae xxx))
Kadang yang aku takutkan ialah saat respon orang negative tentang diri ku. Dan kurasa bukankah setiap orang juga punya kebutuhan untuk dinilai orang positive.
Biasanya apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi.
Yak! Terjadilah apa yang kau pikirkan. Saat kau akan berpikir kau akan ketemu jodohmu.
Si doi akan segera menghampiri mu dan mendekat pada mu. Eaaaakk
cinta akan datang tiba-tiba, seperti hujan datang membasahi bumi. Hujan datang tanpa diundang dan berhenti tanpa perlu diminta stop. Iyakan
Mulai besok dan seterusnya anak-anak akan libur hampir kurang lebih sebulan. Karena libur lebaran juga. Sekolah akan sepi tanpa teriak ibu-ibu guru karena mereka terlalu aktif dan larangan-larangan gak bole ini gak itu akan senyap selama sebulan ini. Sekolah ini akan sepi tanpa canda-tawa anak-anak yang selalu menghiasi ibu guru karena seharian capek mengajar. Karena akan ada suka dibalik duka ibu guru. Sekolah ini akan hening tanpa aduan-aduan seolah tidak penting bagi ibu guru namun justru sebaliknya pengaduan anak yang disertai pembelaaan sangat berarti bagi anak-anak. And i will wiss them. seriously

16 - 06 - 2015

@audrenalyn




note: gak masukin foto terbaru anak-anak tahun ini di laptop :(
#nophoto #yasudahlah