Selasa, 13 Oktober 2015

Dalam diam ku temukan emas.



Dalam diam ku temukan emas.
Pagi itu, aku melihat anak perempuan umur nya belum sampai 5tahun begitu kira-kira.
Kita memank sedang mengadakan kebaktian untuk anak-anak di sekolah,  aku begitu terkesima dengan salah satu anak ini, begitu menikmati saat pembawaan cerita. Mendengarkan dengan telinga namun aku rasa hatinya turut bekerja mengkoordinasi dari pikiran untuk menggerakan tangannya hingga saat puji-pujian dinyanyikan tangannya terangkat keatas sambil menyanyikan lagu ‘ Yesus kau yang terutama’ aku rasa bagi anak ini belum mengerti penuh apa arti mengutamakan Tuhan Yesus dalam hidup. Tapi aku belajar di sekolah,  untuk tidak menuntut anak-anak berubah menjadi anak sempurna dalam seketika. Semua butuh proses dan aku percaya, apa yang aku tabur, suatu saat pasti aku akan menuai. Meski aku tak paham waktu Tuhan kapan ?

#kemudianhening aku teringat sesuatu

Aku bukannya rapuh atau cemas
Dan lagi aku tidak sedang putus asa.
Hari ini aku harus bersusah payah untuk menuju ke tempat kuliah ku, harus berpanas-panasan melawan terik matahari. Aku gak tahu seberapa jauh jaraknya tapi yang jelas sudah cukup membuat betis kaki ku besar-besar.
Aku harus jalan kaki jam setengah 12 siang dan saat itu aku lupa gak bawa jacket. Cukup membuat kulitku tambah eksotis. Di dompet ku tersisa uang 5000 saja itu pun bukan uang pribadi ku, aku pinjam uang hari ini 10ribu buat ongkos pulang ke resinda 4000 kembalian 6000.
Dan kalau ditanya udah makan siang belum??? Tentu jawabannya belum.
Semenderita itukah? Apakah Tuhan tahu penderitaan ku? Tanya ku dalam hati.
Tuhan tahu jelas betapa aku ingin mengadu. Sampai airmata ini tak lagi menetes.
Aku ingat kata penghikmat : “Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak diperhatikan ?
“Tidakkah Kau tahu dan tidak Kau dengar?”
I’m irritating...
Aku ingin sejenak berhenti dari semua tugas! Apa ada cara lain? Selain aku mulai mengerjakan dan tidak mengeluh. yes do it!
Aku ingin sejenak menatap langit yang katanya indah, bertaburan bintang. Menyimpan semua kecemasan dan menggantikannya dengan pengharapan. Aku berharap bisa menatap hujan meteor dan segera make a wish. Yap!
Permintaan ku sederhana, aku ingin bahagia dengan cara ku sendiri. Tanpa perlu kemewahan dan mengejar materi. Ada orang bijak berkata: “bahagia itu sederhana, bahagia itu dari hati.”

Tanpa peduli dalam keadaan suka atau duka kita masih bisa merasakan sukacita #Hopefully

0 comments:

Posting Komentar