Kamis, 13 Oktober 2016

who your biggest enemy is?



Kalian tahu?
Do you know who your biggest enemy is?
Buat gue pribadi, musuh terbesar gue adalah diri sendiri. Saat-saat paling sulit gue harus mengalahkan diri sendiri tidaklah mudah. Contoh sederhana gue harus berjuang mengalahkan rasa ngantuk gue ketika setiap pagi harus bangun dan gue harus segera mengurus keperluan gue mengajar danlain hal.
Take a good look in the mirror. Yep buat gue gak pernah menantang bahwa diri ini harus begini, harus begitu, gue selama ini hidup nyaman dan aman sejahtera. Tanpa gue sadari bahwa hidup ini lebih dari sekedar dari tantangan.
Gue gak pernah bermimpi menjadi seorang guru, tapi gue menantang diri ini apakah gue
berhasil mengajar anak? Nyatanya pada tiga tahun belakangan ini hasilnya nihil. Gue gagal hari ini.
Gue ingat salah satu perkataan orang bijak berkata, dalam hidup tidak selalu menemukan jalan yang bertabur bunga, pasti di depan banyak kerikil, banyak hambatan dan kelokkan, tidak jarang membuat kita banting stir dan melepas pedal untuk menghentikan waktu.
Jika semesta mengijinkan hukum bunuh diri itu tidak dosa, aku bermaksud untuk mencoba melakukannya. Aku baru dua puluh lima tahun, tapi aku sudah menyerah. Aku kehilangan harapan. Seolah kepercayaan ku yang selama ini kuyakini tidak berkuasa.
Ada banyak pertanyaan mengapa ? kenapa? Anda saja tidak terjadi dan pertanyaan mengeluh lainnya bisa gue ajukan pada sang semesta. Gue menjadi salah satunya yang bertanya paling banyak.
Pagi ini gue masih bisa melihat matahari menyingsing. Seharusnya gue menikmati. Karena gue sangat suka sunrise dibandingkan sunset. Gue ini punya quotes pribadi tentang sunrise. Tapi hari ini, seolah gak berfungsi quotesnya. Arg!

0 comments:

Posting Komentar