Sabtu, 04 Juli 2015

Anak kelebihan energi disebut Hiperaktif (Wajar kok)

anak aktif

02- 07-15

Yap aku memank sedang stress, aku guru baru. Baru saja berkecimpung di bidang pendidikan. Dan bagi ku nihil pengalaman ku untuk menghadapi anak, dan mengetahui banyak karakter anak yang beragam. Mendidik anak dalam satu kelas sama halnya kita tahu di dalam tubuh ini ada banyak sel-sel tubuh yang tak terdeteksi dengan kasat mata namun sebenarnya mereka nyata dan saling melengkapi. Istilah kerennya complex.
Aku sangat bingung, apa yang salah dari pengajaran ku kah? Atau anak ini memank salah. Bukankah diajarkan untuk menghakimi secara sepihak, aku sedang mengidentifikasi apa yang terjadi dengan si anak? Apa yang membuat si anak ini selalu membangkang ku dan sulit untuk diaturnya? Mengapa? Aku kewalahan. Begini salah, begitu salah. Normal kah anak ini?
Yap... kenakalan anak pada usia (2-5 tahun) memank sedang masa aktifnya mereka, sedang berusaha mencari sesuatu hal yang baru, sel-sel otak ya sedang berusaha terhubung antara satu- dengan yang lain maka mereka aktif bertanya, mereka aktif melompat, mereka aktif bicara, seolah mereka tidak kehabisan energi.  Tugas guru menolong anak ini. Berubah sedikit demi sedikit. Dan ku kira guru tidak bisa mengubah karakter atau sifat anak tetapi membentuk perilaku anak menjadi lebih baik sesuai harapan.
Harapannya seperti apa? Harapannya mereka dapat membaca dan berhitung. Tidak!
Mereka memiliki hati yang mau mengasihi Tuhan dan mengasihi orang-orang terdekatnya.
Mudah tidak! Tidak sama sekali. Seorang dosen pendidikan kristen pernah berkata,
“Menjadi pendidik sama halnya seperti menjadi tentara. Kita punya medan perang masing-masing. Beresiko iya. Tapi tantangan ya adalah sikap hati kita apakah dapat terus maju atau mundur dengan tidak terhormat.”
Bagi aku mengajari satu anak, bukanlah menjadikannya pintar. Tapi anak ini mampu. Anak ini mengerti konsep, mengenal lingkungan barunya di kelas TK bahwa tuntutan di TK tidaklah sama dengan tuntutan di KB (kelompok bermain). Anak ini dapat maju sesuai tahapannya. Aku tidak mengajarinya langsung harus bisa. Tidak semua butuh proses. Diulang-ulang lagi. Pelajarannya itu lagi. Sampai anak ini benar-benar mantap. Apakah anak ini belum mantap?
Memank belum. Anak ini membilang satu-sepuluh masih belum bisa.
Hari ini aku benar-benar sedih. Aku putus asa. Bagaimana anak ini bisa berubah seperti yang aku mau. Aku sedih karena tak bisa marah juga. Hahaha (becanda) :D
Aku cari informasi dari keluarganya, aku mendengarkan video ttg class manajemen, aku googling di mba google untuk menangani kasus anak ini?
Apakah aku sudah menemukan jawabannya?
Tunggu kita lihat saja apakah sampai tanggal 27 Juli anak ini sudah benar-benar mantap atau masih goyah, masih bimbang seperti di lautan lepas.


@audrenalyn

0 comments:

Posting Komentar