Senin, 25 Juli 2016

Mengajar pertama kali sebagai guru bidang studi

Untuk kali pertamanya aku mengajar pelajaran bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan bagi anak kelas 1 hingga 4 SD rasannya campur aduk, bukan hanya grogi, nervous, untuk tampil didepan anak-anak didik ku di TK sebenernya bukan hal sulit. tapi perasaan tegang dan takut dan kurang percaya diri tetaplah ada didalam diri. aku merasa aku guru yang kurang maksimal.

aku punya ketakutan berlebihan saat mengajar besok karena untuk kali pertama aku berhadapan dengan anak SD. Tapi mereka adalah anak-anak didik ku dari TK B dan kini sudah beranjak tumbuh menjadi anak SD yang sangat bangga dengan akribut merah-putihnya dan lagi keuntungan yang diperoleh aku sudah mengenal karakter mereka mungkin ada beberapa anak baru. tapi tetap saja sebagian besar mereka aku sudah paham karakter masing-masing. Aku adalah guru TK B mereka. Tapi keadaan dan kondisinya sekarang berbeda, aku sangat tegang. aku tidak tahu apa yang harus kerjakan. aku bingung :/

pada prinsipnya menjadi seorang guru olahraga adalah berat. aku harus menjadi seorang trainer, teman, guru, orang tua pengganti, konselor bahkan seorang psikolog bagi anak-anak didik.
jika seorang guru mampu berperan itu maka tidak heran anak-anaknya bisa berbakat dan berhasil sesuai keahlian masing-masing. Guru dikatakan berhasil saat guru tahu kemampuan dan potensi anak apa dan bisa dieksplore sesuai minat dan kesukaan anak bukan berdasarkan kemauan gurunya.

Jika anak tidak suka berhitung mengapa kita harus paksakan anak untuk belajar sesuatu yang ia tidak minati. mengapa kita tidak mendorong anak untuk melakukan sesuatu yang ia sukai dan memperdalamnya lagi.

Ini hanya teori ku saja dan mungkin bisa jadi salah. karena aku gak lebih dari seorang murid yang terus belajar. aku sering lupa. aku seringkali melupakan hal-hal ajaib dan membuat ku kadang di posisi yang tidak aman seperti sekarang ini. aku sangat ketakutan ketika aku tahu harus mengganti biaya kerugian yang aku hancurkan. dan semua memank salah ku.

lagi-lagi aku kedapatan untuk mengalami kesalahan. dan kenapa di saat-saat yang tidak tepat kek ini. aku harus membagi pikiran ku untuk mengajar besok di kelas 1 A dan 1 B. Belum lagi aku akan didampingi dua wali kelas senior-senior ku. makin bikin aku tegang!

aku jadi ingat postingan ku tempo lalu tentang bebas rasa takut. bagaimana mungkin aku kini gak mengalami ketakutan. aku harus mencari sumber energi ku berasal.

saat ini aku benar-benar sendirian di ruangan dingin ini tanpa aku nyalakan air conditioner pun ruangan ini tetap dingin. tidak satupun dari mereka yang bisa aku ajak bicara. i dont need to talk anymore with my teacher mates. semua ingin mendengar kabar bahagia ku. dan begitu pula dengan ku yang ingin dengar berita baik dari teman ku. aku kurang empati

dan sangat sulit untuk mencari seorang sahabat didalam sukar.
aku sendiri bukan seorang teman yang baik bagi sesama guru di sekolah ku. kami sering punya beberapa perbedaan pendapat. tapi aku tetap maju. aku tetap go forward! walau aku takut melangkah.
aku ragu harus mengambil keputusan ku seperti apa yang terbaik? Karena semua menghasilkan konsekuensi. Semua ada sebab-akibat. tidak ada semua kejadian terjadi tanpa sebuah alasan.

jika memank ada ungkapan hanya cinta yang gak butuh alasan. itu klise!

aku bisa masuk di sekolah mengajar di TK IMAN  dan kini SD IMAN alasan terbesarnya adalah aku dipanggil dan dipilih menjadi rekan sekerja Nya. didalam kelemahan dan keterbatasan ku mengajar sebagai guru pemula. aku dikasihiNya.

Tuhan yang mampu mengatur matahari bulan dan bintang bisa sejajaran di langit tanpa tabrakan saja Ia sanggup untuk melakukannya apalagi hanya menekan rasa takut ku menjadi keberanian. ini bukan hal sulit. Tuhan mampu. Tuhan sanggup. mengubah rasa takut menjadi keberanian, rasa minder menjadi percaya diri. rasa benci menjadi cinta.

see u tommorow good people!

0 comments:

Posting Komentar