Jumat, 04 Desember 2015

Innocent vs Hypocritical

Aku seperti dikejar oleh perasaan bersalah ku. entah karena aku memank bodoh atau apalah. banyak hal didunia ini aku sudah lakukan bagian ku dengan tulus tapi tetap saja ada cacat. aku berpikir mengapa ikut Tuhan sangat sulit yah? jantung ku berdebar kencang, jemari ku sepertinya ikut gemetar, pikiran dan perasaan seperti ya kerja sama untuk menghancurkan ku hari ini.
hari natal kini sudah tiba. seharusnya aku dapat menyambutnya dengan sukacita. tapi nyatanya sukacita ku bergeser kepada duka. oh tuhan seperti ada seorang bijak berkata pimpinan tuhan dalam hidup jauh lebih berharga dibanding uang sebanyak apapun. i need Thee every hour, i need Thee everytime. aku sangat benci terhadap diriku yang sangat begitu tidak berguna. bodoh karena tidak berdaya saat aku melakukan kebenaran namun nyatanya aku tetap saja salah dimata mereka. aku bisa apa?
Tuhan hanya engkau yang tahu, tahu betapa hati ini kelu. ingin menangis didepan banyak orang aku rasa tak guna. orang akan semakin menertawakan ku. aku butuh tuhan sebagai tempat peristirahatan terakhir ku. aku butuh waktu teduh pribadi ku tanpa ada seseorang yang mengetahui bahwa aku lemah. mungkin selama ini orang-orang melihat ku sebagai sosok yang kuat dan tegar. aku menyadari aku sebenarnya sedang membentuk diri ini seperti Petrus (batu karang) tapi aku KW duanya.
aku berhasil membuat orang mengira aku ini sosok yang tahan banting. saat orang menghina ku aku terima, saat orang mencela ku, saat orang menertawakan semua kenistaan hidup ku aku menikmatinya dan bagi ku itu semua tidak masalah dan aku kehilangan jatidiri ku yang sebenarnya.
aku sedang berpura-pura untuk menjadi seperti burung Rajawali yang kuat. sayap ku rapuh banyak bulu yang rontok. aku bukan diriku yang sebenarnya. hingga suatu hari saat aku selesai mengajar dan aku melatih nari untuk anak-anak. aku bertemu dengan seorang yang tak diduga. seseorang ini adalah seseorang yang tak kuharapkan untuk menyadarkan ku dari kemunafikan. awalnya aku ragu untuk menceritakan semua keburukan yang ku punya dan semua rahasia yang ku simpan rapat-rapat kepadanya. siapa dia? bisakah dia menjaga baik-baik? dan kupikir kuputuskan untuk mencoba terbuka kepada orang ini. ia seorang perempuan dan ibu. dan ia bisa tahu titik lemah ku tak butuh waktu lama aku mengeluarkan airmata. aku menangis tersedu-sedu. aku selama ini ternyata sedang menikmati kepolosan yang aku bentuk sendiri untuk menyembunyikan bahwa aku pribadi yang jahat. aku suka melawan orang tua hingga rasanya ingin ku lari dari kenyataan dikeluarga. bagiku rumah is house not home. pernah sekali aku kabur dari rumah sehari. aku juga pernah lari ke bandung hingga ku jual handphone blackberry ku yang saat itu masih ngetrend. kami berbicara kurang lebih hampir satu jam. dan pendeknya ia berkata " hidup ku ini penuh misteri dan seperti benang kusut. dan hanya diriku dan Tuhan yang tahu kalau aku sedang berbohong atau aku sudah jujur." kesimpulannya adalah ada dua macam polos. ada polos negative, ada juga polos positive. dan aku sebenernya ada diposisi mana? yang bisa jawab diri sendiri. sering aku mengundang Tuhan untuk memperiksa diri ini, merefleksikan semua kesalahan yang telah aku buat. aku juga tidak ingin memainkan sandiwara ini. capek.
aku sangat capek, kelelahan. aku benar-benar butuh pertolongan. penolong yang didalam diri ku mungkin sudah capek untuk menasihati ku. untuk menegur bahwa aku harus belok ke arah kebenaran dan aku sering mengabaikan dan hati ini degil.
sekarang awal bulan adalah awal yang baik untuk aku memulai segala sesuatu dengan harapan.
masih ada kah harapan bagi ku untuk memperbaiki karakter ku yang buruk. dan masih adakah kemungkinan bagi ku untuk aku menjadi 'sehat'. aku tidak ingin kebodohan ku menjadi akar yang mendaging sehingga tidak bisa hilang dan akan terus diam diruang hati ini. aku tidak ingin.
percaya atau tidak. aku ingat dengan encim-encim di mangga besar yang leluhur tionghoa ya masih sangat kental dan dia pernah melihat garis tangan ku. katanya hidup ku tidak akan mulus sampai mati. aku rasa didalam kekristenan tidak ada namanya ikut Tuhan hidup kita kayak di jalan tol. tapi yang aku yakini saat ia bilang hidup ku kayak benang kusut sangat sulit untuk ditebak. sulit juga dapat jodoh. masa ia? mungkin saja aku rasa mana ada seorang pria ingin menghabiskan waktu seumur hidupnya untuk menjadikan ku pendamping hidup. aku tidak bisa menjadi seorang istri yang baik bagi calon pendamping ku. aku masih harus banyak belajar untuk menjadi seorang pribadi yang tulus. pribadi yang polos positive bukan pura-pura dengan tujuan untuk mempertontonkan ke orang banyak bahwa aku ini KUAT, aku ini TEGAR, aku ini BAIK. padahal semuanya ini cuma TOPENG.

Aku menutup bagian di halaman terakhir yang kupinjam dari seorang teman baik ku yang sekarang Dia tak lagi bersama ku, namun kenangan kami berdua takkan bisa lepas dari ingatan ku. Dia meminjami ku buku ini dengan tujuan kasih; mengingatkan ku agar aku tidak seperti pribadi diatas. Dia menyadari betul bahwa aku ini adalah seorang yang polos. Dan adikku pun pernah memperingatkan ku "ti antara polos dan bodoh hanya beda tipis."
#Qouteoftheyear Bahwa menjadi seorang manusia haruslah hidup didalam INTEGRITAS. Kita tidak bisa menciptakan kebohongan untuk menutupi kebenaran.
Aku ingat akan perkataan orang bijak yang berbunyi "Di mana ada kebenaran  di situ akan tumbuh damai sejahtera,  dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman  untuk selama-lamanya."

Aku menarik kesimpulan bahwa Kebenaran yang hakiki adalah saat kita tulus melakukan sesuatu tanpa motivasi nakal (y).


@audrenalyn

0 comments:

Posting Komentar