Senin, 16 Januari 2017

The Valley of Blessing...



 Dari buku renungan Our daily bread yang aku baca pagi tadi, mengajarkan ku bahwa.
“ Hanya Allah yang sanggup mengubah beban menjadi berkat “

Tidak ada satu pun manusia yang bisa menolong disaat-saat kelam dan susah. Seperti bangsa Yehuda yang mengalami rasa takut ketika laskar musuh hendak menyerang mereka ( 2 Taw 20: 2-3 ) aku pun sama baru saja mengalami rasa takut seperti dikejar musuh. 15hari berlalu apakah lebih baik? Apakah masih ada sukacita?
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Mungkin dari kita sudah banyak mendengar akan hal ini. Bahwa aku pergi beribadah hari minggu lalu, dan firman Tuhan yang sama yang menguatkan pada hari ini. Jangan takut. Tuhan yang sama menolong bangsa Yehuda adalah Tuhan yang sama yang akan menyertai ku sesuai janji penyertaannya. Tuhan mampu mengubah rasa takut ku menjadi damai sejahtera.

“  Dear God help me not to be afraid when I encounter difficulty. Help me to believe that Your goodness and love will follow me. Amin ”

Tuhan yang sama adalah Tuhan yang akan memimpin ku melewati lembah kekelaman.  Hanya Tuhan yang sanggup menggubah air menjadi anggur, menenangkan angin badai dan banyak keajaiban lainnya yang Tuhan sudah kerjakan untuk saudara dan saya. Sisanya bagian kita adalah mempercayaiNya setengah hati atau sepenuh hati.

God walks with us through the lowest points in our lives. He can make it possible to discover blessings in the valleys – Jennifer Benson S

The lowest points adalah saat-saat kelam ku tak lagi mempercayai Tuhan adalah Baik. Saat aku ragu akan kasih setia Tuhan yang tak pernah berubah dalam hidup ku. Karena pergumulan yang dihadapi terlalu menekan aku merasa Tuhan tak lagi setia.
Aku ingat pemazmur dalam nyanyian nomor 77 menurut Yedutun. Mazmur Asaf

Sudah lupakah Tuhan menaruh kasih setia Nya pada ku?
Kini, malam-malam tangan ku terulur dan menjadi lesu. Aku enggan untuk dihibur.
Aku gelisah sehingga aku tidak dapat berkata-kata.
Aku memikir-mikir kan zaman dahulu kala.
Aku merenung “ Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali lagi bermurah hati? “

Kembali aku merenung akan perbuatan-perbuatan Tuhan, ya aku merenungkan perbuatan-perbuatan Mu. Ya Tuhan ku jalan Mu adalah kudus!
Dengan lengan Mu Engkau telah menebus umat mu, dengan kuasa Mu Engkau nyatakan di antara bangsa-bangsa.

Siapakah aku dihadapan Mu Tuhan?
Aku terlalu kecil untuk Engkau indahkan…
Terpujilah nama Mu Tuhan! Terpujilah!

The highest points adalah ketika aku berseru kepada-Mu di dalam kesesakan ku, sampai Engkau mendengar seruan ku. Dan Engkau menjawab " Aku akan menyertai kamu..."


@audrenalyn

#ourdailybread #renungan 

0 comments:

Posting Komentar