Rabu, 03 Agustus 2011

Hari ketiga

DOA BASA-BASI

Terkadang saya malu dengan doa-doa saya. Terlalu sering saya mendengar diri saya mengucapkan ungkapan basa-basi yang lazim, dan bukan doa yang lahir dari interaksi yang akrab dan sepenuh hati. Salah satu ungkapan yang mengusik saya dan yang saya pikir mungkin menyakiti Allah adalah, “Tuhan, tinggallah bersamaku.” Dalam Kitab Suci, Allah telah berjanji bahwa Dia tidak akan meninggalkan saya.

Allah memberikan janji ini kepada Yosua tepat sebelum ia memimpin Israel memasuki Tanah Perjanjian (Yos. 1:5). Di kemudian hari, penulis kitab Ibrani menegaskan janji ini untuk semua orang percaya: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (13:5). Dalam dua ayat tersebut, konteksnya menunjukkan bahwa Allah hadir dengan tujuan memberi kita kekuatan untuk melakukan kehendak-Nya, dan bukan kehendak kita sendiri yang biasanya menjadi fokus dalam doa-doa saya.

Mungkin doa yang lebih baik adalah seperti ini: “Tuhan, terima kasih untuk Roh-Mu yang berdiam dalam diriku, yang bersedia dan mampu mengarahkanku di jalan yang sesuai dengan kehendak-Mu. Tolong aku supaya tidak memaksa-Mu mengikuti jalanku. Tolong aku untuk tidak meminta-Mu melakukan kehendakku, tetapi dengan rendah hati taat melakukan kehendak-Mu.”

Jika kita melakukan kehendak Allah, Dia akan menyertai kita sekalipun kita tidak memintanya. Jika kita tidak melakukan kehendak-Nya, kita perlu meminta pengampunan-Nya, mengubah sikap kita, dan mengikut Dia. —JAL

Allah sendiri yang menyertaimu—
Juruselamat, Penjaga, Sahabatmu;
Dia tak akan meninggalkanmu,
Atau menelantarkanmu sampai akhir hidupmu. —J. D. Smith

"Kiranya doa kita bukan sekadar basa-basi, tetapi berfokus pada kehendak Allah"

0 comments:

Posting Komentar